Segini Kisaran Gaji Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme.
Gaji yang diterima karyawan KAI terbilang cukup besar dan bisa mencapai di atas Rp5 juta per bulan.
Segini Kisaran Gaji Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
Gaji Pegawai KAI yang Ditangkap Densus 88
Tim Datasement Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di Bekasi, Jawa Barat. Vice President Public Relation PT KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa DE merupakan karyawan PT KAI sejak 2016 lalu. DE menjabat sebagai petugas Langsir. "Ya DE sudah bekerja sejak tahun 2016," kata Joni kepada Merdeka.com, Selasa (15/8).
Melansir dari Gajimu, mayoritas operator rem, sinyal dan langsir kereta api mendapat gaji antara Rp2.550.594 hingga Rp5.325.438 per bulan. Sedangkan untuk level pemula berkisar antara Rp2.550.594 sampai Rp5.110.616 per bulan.
Setelah memiliki pengalaman kerja pada penugasan tersebut selama 5 tahun, gaji yang akan diterima bisa mencapai antara Rp2.922.941 sampai Rp5.774.489 per bulan.
Jika melihat masa kerja DE mulai pada 2016 maka gaji yang diterima DE per bulannya bisa mencapai RpRp5.774.489. Perlu dicatat gaji tersebut belum termasuk tunjangan kinerja dan tunjangan lainnya. Sebagai catatan lagi, jumlah gaji ini bisa saja berbeda karena ada penyesuaian di KAI.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 mengungkapkan karyawan KAI terduga teroris berinisial DE yang ditangkap di Bekasi memiliki marketplace.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan marketplace itu menjual senjata yang dikamuflasekan dengan mainan model koleksi.
"Yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace di salah satu penjualan online yang dikamuflasekan oleh yang bersangkutan penjualan diecast. Mainan militer yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan. Ada gear, ada baju-baju tactical, perlengkapan tactical. Kemudian ada termasuk senjata ini," kata Aswin kepada wartawan di Div Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait salah satu pegawainya berinisial DE diduga terlibat dalam jaringan terorisme, sebagaimana hasil pengungkapan yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. "Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keteranganya, Senin (14/8).
Agus menyampaikan KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme. Sebab, lanjut Agus, pihaknya tidak mentoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.