Sebelum Ditangkap, Karyawan KAI Diduga Teroris Berencana Serang Mako Brimob dan Markas TNI
Karyawan KAI ini terinpirasi pemberontakan napi terorisme saat menyerang Mako Brimob
Karyawan KAI ini terinpirasi pemberontakan napi terorisme saat menyerang Mako Brimob
Sebelum Ditangkap, Karyawan KAI Diduga Teroris Berencana Serang Mako Brimob dan Markas TNI
Tim Datasement Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan pengakuan, dirinya berniat melakukan amaliyah atau aksi terorisme dengan menyerang Mako Brimob dan markas TNI.
"Memiliki ghiroh (semangat) karena melihat pemberontakan (narapidana terorisme) di Mako Brimob, ini dalam keterangannya masih didalami. Yang bersangkutan beberapa kali melakukan latihan dan memiliki rencana melakukan aksi kembali di Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob Jawa Barat, dan markas tentara yang telah diprofiling yang bersangkutan," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
Menurut Aswin, tersangka DE aktif berselancar di sosial media dan menyebarkan ajakan aksi terorisme secara privasi, dengan tujuan tidak mudah terdeteksi oleh aparat penegak hukum.
Terlebih, semangatnya meningkat dalam tiga minggu ke belakang sebelum akhirnya ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
"Setelah memprofiling yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace ya, di salah satu akun penjualan lain yang dikamuflasekan oleh penjualan mainan milik yang bersangkutan, terkait dengan perlengkapan-perlengkapan, ada gear, ada baju taktis," jelas dia.
Dalam penggeledahan di kediamannya, petugas pun menemukan 16 senjata api yang terdiri dari senjata api pabrikan, rakitan, baik laras pendek dan panjang.
"Kita lihat bahwa bukan cuma senjata api laras panjang yang berbahaya, tapi modifikasi-modifikasi yang dari senjata organik atau pun air softgun itu, itu juga dapat ditingkatkan menjadi senjata api dengan kemampuan atau dengan keahlian orang itu menjadi senjata api. Dalam konteks ini mungkin kita perlu kerja sama nanti dengan beberapa Polda," Aswin menandaskan.Densus 88 menangkap seorang terduga teroris kelompok media sosial (medsos) di wilayah DKI Jakarta. Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. “Salah satu orang target Tindak Pidana Terorisme kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta berhasil ditangkap berinisial saudara DE. Pelaku ditangkap pada Senin, 14 Agustus 2023 di wilayah Bekasi,” tutur Ahmad kepada wartawan, Senin (14/8/2023).
Menurut Ahmad, DE merupakan salah satu pendukung kelompok ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial, dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui Facebook.
“Pelaku memposting di Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi,”
jelas dia.
Selain itu, lanjut Ahmad, DE diduga memiliki senjata api rakitan serta terlibat dalam penggalangan dana untuk kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan terorisme.