Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Tim Datasement Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di Bekasi, Jawa Barat.
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
Diketahui, DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.
Vice President Humas PT KAI, Joni Martinus menyatakan bahwa DE merupakan karyawan KAI yang menjabat sebagai petugas atau juru langsir PT KAI.
"Yang bersangkutan bertugas sebagai petugas kangsut di Stasiun Jakarta Kota," ujar Joni kepada Merdeka.com, Selasa (15/8).
Melansir laman resmi PT KAI, petugas langsir bertugas sebagai memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong atau hanya lokomotif untuk berpindah jalur rel.
Perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan gerbong atau gerbong.
Komisaris Utama PT KAI, Said Aqil Siroj mengatakan, KAI sebagai salah satu perusahaan BUMN, tidak akan mentoleransi atau menyerahkan proses hukum terhadap salah satu oknum karyawan, terduga teroris di Bekasi.
Dia menjelaskan penangkapan oleh Densus 88 Antiteror Polri terhadap oknum karyawan PT KAI di Bekasi, memberi pesan serius bahwa kelompok, paham dan praktik teroris ini nyata dan dekat dengan lingkungan kita.
"Peringatan keras ini harus dijadikan alarm sekaligus momentum untuk bersih-bersih. Terlebih, infiltrasi atau penyusupan ke berbagai lembaga, ditengarai sudah menjadi strategi kelompok teroris, apakah Jama’ah Islamiyah (JI), Jama’ah Anshoru Daulah (JAD), secara jelas dalam berbagai jejak dan pengungkapan oleh Densus 88, terafiliasi dengan ISIS," kata Said dalam keteranganya, Selasa (15/8).
Sebelumnya, Tim Datasement Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris DE (27) di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan pengakuannya, dirinya berniat melakukan amaliyah atau aksi teror dengan menyerang Mako Brimob dan markas TNI.
"Memiliki ghiroh (semangat) karena melihat pemberontakan (narapidana terorisme) di Mako Brimob, ini dalam keterangannya masih didalami. Yang bersangkutan beberapa kali melakukan latihan dan memiliki rencana melakukan aksi kembali di Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob Jawa Barat, dan markas tentara yang sudah diprofiling yang bersangkutan," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).