Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN
Pelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI), DE bergabung dengan jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB) yang berbait kepada ISIS.
Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN
Penangkapan tersangka teroris di wilayah Bekasi, Jawa Barat, mengejutkan publik. Pelaku berinisial DE (28) ternyata karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dari hasil penggeledahan ditemukan belasan pucuk senjata dan amunisi.
Terungkap juga DE telah bergabung dengan jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Barat (MIB) dengan pimpinan berinisial WM dan berbaiat kepada Islamic Stade of Iraq and Syria (ISIS) sudah lama.
"Semua harus waspada terhadap bahaya-bahaya paham radikal," kata Said Aqil Siradj.
Mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, kasus ini harus menjadi warning bagi BUMN serta kementerian atau lembaga. Said meminta BUMN sering mengadakan acara pembinaan terhadap pegawai terkait wawasan kebangsaan dan cinta tanah air
"Harus terus diadakan tidak cukup hanya di pusat, tetapi harus di setiap daerah di setiap BUMN. Termasuk juga di kementerian-kementerian. Bisa kita lihat saya berani bertanggung jawab ngomong seperti ini."
Said juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT KAI.
This is source 2
Said mengaku kaget saat pertama kali mengetahui kabar karyawan PT KAI terlibat terorisme. Pasalnya selama ini tidak pernah ada meski ia tahu di beberapa BUMN sudah pernah ada yang terpapar.
Mantan Ketua Umum PBNU ini mengaku heran kenapa di beberapa kantor BUMN ada yang berpemahaman radikal. Bahkan yang lebih mengherankan, ada ceramah di BUMN yang menyerang pemerintah.
"Selama tidak menegakkan hukum Islam maka negara thogut, pemerintah thogut dan harus kita perangi. Itu khutbahnya di BUMN loh, tapi dia anti-pemerintah. Saya pernah dengar sendiri, ngeri sekali."
Said mengaku pernah mendengar ceramah tersebut ketika ibadah di sejumlah BUMN.
Untuk itu Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini meminta kepada seluruh instansi BUMN untuk terus berperan mengawasi dan benar-benar selektif dalam menerima pegawainya.
Said juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama umat Islam bahwa radikalisme terorisme itu bertentangan agama.
"Ya harus benar-benar selektif dalam menerima pegawainya, kemudian setelah masuk tentunya harus ada juga pembinaan. Tidak boleh ada permusuhan dikarenakan beda agama, beda suku, beda partai, beda aliran, tidak boleh."
Pesan Kiai Said untuk membatasi gerak-gerak kelompok teroris.
This is source 2