Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Pengusaha Air Terkaya di China
Pria ini menjadi orang terkaya di China pada 2023.
Mengutip Forbes, kekayaan pria ini mencapai USD 66,5 miliar atau Rp1.063,3 triliun.
Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Pengusaha Air Terkaya di China
Orang terkaya di dunia biasanya adalah inovator teknologi, taipan investasi, atau raja mode. Namun, hal ini berbeda dengan kawasan Asia. Orang terkaya di Asia, Zhong Shanshan, justru tidak masuk dalam kategori tersebut.
Alih-alih menemukan terobosan di bidang teknologi, dia menjadi konglomerat dengan mendirikan dan menjadi CEO perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring.
Bisnis air selalu menguntungkan bagi Zhong. Perusahaan Air Nongfu mampu memberinya kekayaan bersih lebih dari USD78 miliar atau setara Rp1.247,2 triliun (kurs dollar: Rp15.990) membuat kisah suksesnya semakin mengesankan.
Dilansir sari SuccessStory, Selasa (21/5), Zhong Shanshan lahir di Hangzhou di provinsi Zhejiang, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 1954. Pada masa revolusi kebudayaan Tiongkok atau Revolusi Besar Kebudayaan Proletar pada tahun 1960-an, Zhong putus sekolah sementara orang tuanya dianiaya bersama jutaan warga sipil lainnya.
Dia berhasil melewati masa penuh gejolak dalam sejarah Tiongkok dan melanjutkan pendidikannya pada tahun 1970-an.
Zhong menyelesaikan pendidikannya di Universitas Terbuka Tiongkok. Dia sebenarnya gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi dua kali sebelum diterima di universitas yang berbasis di Beijing.
Kini, sebagai pengusaha terkaya di Tiongkok dan Asia, tidak semuanya berjalan lancar bagi Zhong di awal kariernya.
Dia bekerja di beberapa pekerjaan termasuk bekerja sebagai pekerja konstruksi dan penjual minuman. Pada 1980-an, dia bekerja sebagai reporter berita selama sekitar lima tahun.
Melihat peluang besar dalam bisnis air, Zhong mendirikan perusahaan distributor air di Tiongkok Selatan dan kemudian merek produk kesehatan bernama Yangshengtang pada tahun 1993.
Melihat kesuksesan bagi perusahaan air pertamanya, Zhong mendirikan Mata Air Nongfu pada bulan September 1996.
Dengan air yang bersumber dari Danau Pulau Seribu Zhejiang (juga dikenal sebagai Danau Qiandao), Nongfu secara resmi meluncurkan air minum kemasan pertamanya pada tahun 1997.
Selain menjadi perusahaan saham gabungan pada tahun 2001, Nongfu Spring juga memperluas portofolionya dengan menjual teh dan jus dalam kemasan dengan merek Farmer's Orchard, Scream, dan Oriental Leaf.
Perusahaan Zhong tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun berikutnya dan tidak lama kemudian Nongfu Spring menjadi produsen air minum kemasan terbesar di Tiongkok.
Nongfu juga merupakan salah satu pembuat teh dan jus botolan terkemuka di negara ini.
Bisnis Air Nongfu terhenti sejenak karena media terkemuka Tiongkok, Beijing Times, menuduhnya tidak mematuhi standar air nasional. Setelah beberapa bulan perdebatan sengit antara perusahaan dan surat kabar tersebut, tuduhan tersebut akhirnya terbukti salah.
Otoritas kesehatan Zhejiang melakukan pemeriksaan acak terhadap empat batch air kemasan Nongfu dan masing-masing memenuhi standar provinsi dan nasional.
Perusahaan tersebut mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Beijing Times dan menuntut ganti rugi sebesar 60 juta yuan ($9,7 juta).
Dalam upaya memperluas ke pasar global, Zhong mendirikan Yang Sheng Tang Group pada tahun 2016 yang mencakup Nongfu Spring dan perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise dan Hainan Yangshengtang Pharmaceuticals.
Zhong mengakuisisi saham besar di Beijing Wantai pada tahun 2001. Beijing Wantai adalah salah satu dari sedikit perusahaan farmasi dan bioteknologi Tiongkok yang saat ini sedang dalam proses pengembangan vaksin Covid-19.
Mengutip Forbes, kini kekayaan Zhong mencapai USD 66,5 miliar atau Rp1.063,3 triliun.
Dengan kekayaannya itu, Zhong menjadi orang terkaya ke -24 di dunia dan pernah menjadi orang terkaya pertama di China pada 2023.