Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serap produksi baja nasional, Indonesia siap bermitra dengan Ceko

Serap produksi baja nasional, Indonesia siap bermitra dengan Ceko Menperin Airlangga Hartarto memberikan cendera mata kepada Wakil Menteri Luar Negeri Ceko Martin Tlapa. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan dinas ke Republik Ceko, Senin (30/4) waktu setempat. Sesampainya di sana, Airlangga disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Ceko, Martin Tlapa.

Dalam kunjungan ke Ceko, kata Airlangga, ada beberapa hal yang dibicarakan, salah satunya kerjasama bilateral untuk penguatan industri pertahanan. Kemudian soal rencana ekspor baja produksi Indonesia ke Ceko.

"Pengembangan di industri pertahanan dapat memacu sektor terkait lainnya seperti industri komponen, industri baja dari hulu sampai hilir termasuk stainless steel yang akan terserap dalam proses produksi," kata Airlangga.

Menurut dia, Indonesia dan Ceko memiliki potensi besar untuk menjalin hubungan yang lebih erat, khususnya untuk industri pertahanan. Terutama di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), sebab Indonesia memiliki prospek pasar dan daya saing cukup baik. Misalnya, PT Pindad (Persero) yang telah mumpuni dalam merancang dan membuat kendaraan tempur, persenjataan, dan amunisi.

"Penguatan daya saing alutsista pertahanan nasional semakin dipacu melalui kegiatan penelitian, pengembangan dan rekayasa yang dilakukan kerjasama antara Kementerian Perindustrian dan Tentara Nasional Indonesia," ucapnya.

<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BiMtW6vnDVy/" data-instgrm-version="8" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:658px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:8px;"> <div style=" background:#F8F8F8; line-height:0; margin-top:40px; padding:50% 0; text-align:center; width:100%;"> <div style=" background:url(data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAACwAAAAsCAMAAAApWqozAAAABGdBTUEAALGPC/xhBQAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAMUExURczMzPf399fX1+bm5mzY9AMAAADiSURBVDjLvZXbEsMgCES5/P8/t9FuRVCRmU73JWlzosgSIIZURCjo/ad+EQJJB4Hv8BFt+IDpQoCx1wjOSBFhh2XssxEIYn3ulI/6MNReE07UIWJEv8UEOWDS88LY97kqyTliJKKtuYBbruAyVh5wOHiXmpi5we58Ek028czwyuQdLKPG1Bkb4NnM+VeAnfHqn1k4+GPT6uGQcvu2h2OVuIf/gWUFyy8OWEpdyZSa3aVCqpVoVvzZZ2VTnn2wU8qzVjDDetO90GSy9mVLqtgYSy231MxrY6I2gGqjrTY0L8fxCxfCBbhWrsYYAAAAAElFTkSuQmCC); display:block; height:44px; margin:0 auto -44px; position:relative; top:-22px; width:44px;"></div></div> <p style=" margin:8px 0 0 0; padding:0 4px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/BiMtW6vnDVy/" style=" color:#000; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none; word-wrap:break-word;" target="_blank">Akhir april ini saya dan team @kemenperin_ri berkesempatan melakukan kunker ke benua Eropa, negara pertama yang kami datangi Republik Ceko, jadwalnya padat, baru landing, jam pertama kami langsung meeting dengan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Pak Martin Tlapa, sekedar kulonuwun dan membicarakan apa yang bisa kita kerjakan bersama dalam kapasitas Industri. Tak hanya itu, pemerintah Ceko juga berkomitment mendukung Indonesia untuk mendapatkan kursi di Dewan Keamanan tidak tetap PBB. Suasana pertemuan cair dan hangat, Pak Martin ramah sekali disela-sela meeting banyak canda di antara kami, beliau juga sempat menanyakan bagaimana saya mengurus 8 anak (ha ha ha..) di sela kesibukan yang luar biasa.. #Industri4.0 #bersamamuindonesiamaju #menujuindonesiamaju</a></p> <p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;">Sebuah kiriman dibagikan oleh <a href="https://www.instagram.com/airlanggahartarto4.0/" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px;" target="_blank"> Airlangga Hartarto</a> (@airlanggahartarto4.0) pada <time style=" font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px;" datetime="2018-04-30T14:50:53+00:00">30 Apr 2018 jam 7:50 PDT</time></p></div></blockquote> <script async defer src="//www.instagram.com/embed.js"></script>

Ceko memandang RI menjadi mitra yang penting karena letaknya sangat strategis dengan jumlah penduduk besar sehingga sangat berperan dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara khususnya, serta Asia Pasifik pada umumnya.

"Di samping itu, Ceko melihat Indonesia berperan aktif dalam kerjasama regional seperti ASEAN, APEC dan ASEM," tuturnya.

Saat ini, Pemerintah RI tengah memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan menggenjot sektor industri manufaktur. Salah satu yang menjadi andalan adalah industri baja.

Industri ini dikategorikan sebagai sektor induk (mother of industry) karena produknya merupakan bahan baku utama yang diperlukan bagi kegiatan manufaktur di sektor lainnya.

Oleh karena itu, Kemenperin mengakselerasi pembangunan klaster industri baja di Batulicin, Kalimantan Selatan dengan target produksi mencapai 6 juta ton baja per tahun.

Selanjutnya, klaster industri baja di Cilegon, Banten dengan target produksi sebesar 10 juta ton baja tahun 2025, serta klaster di Morowali, Sulawesi Tengah yang akan memproduksi stainless steel hingga 3,5 juta ton pada 2020.

"Dengan produksi industri baja nasional saat ini mencapai 8 juta ton per tahun, menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 di Asia sebagai produsen baja kasar," ujar Airlangga.

Apabila produksi industri baja nasional ini diekspor ke Ceko dan beberapa negara Eropa lain, tentunya akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru di Indonesia. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat. (mdk/esy)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Produsen Baja Nasional Siap Genjot Ekspor Non-Migas, Kini Sudah Rambah 20 Negara
Produsen Baja Nasional Siap Genjot Ekspor Non-Migas, Kini Sudah Rambah 20 Negara

Perusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah

Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.

Baca Selengkapnya
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?
Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?

Prabowo juga menyatakan keinginnya pada sebuah konsep perdagangan dunia yang adil.

Baca Selengkapnya
Contek Vietnam, Indonesia Bidik Kerja Sama dengan Uni Eropa Karena Ini
Contek Vietnam, Indonesia Bidik Kerja Sama dengan Uni Eropa Karena Ini

Perjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya
Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya

Pabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.

Baca Selengkapnya
Kemendag Luncurkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Peru
Kemendag Luncurkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Peru

Mendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.

Baca Selengkapnya
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon
PT GRP Dapat Investasi dari IFC Rp927 Miliar buat Tingkatkan Produksi Baja Rendah Karbon

Permintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Sasar Pasar Non Tradisional Chile
Indonesia Siap Sasar Pasar Non Tradisional Chile

Produk utama Indonesia yang diekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif,

Baca Selengkapnya
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri
Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri

Produksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional

Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas

Baca Selengkapnya
Carbon Capture Storage Berpeluang Jadi Bisnis Baru di Indonesia
Carbon Capture Storage Berpeluang Jadi Bisnis Baru di Indonesia

Carbon Capture Storage Berpeluang Jadi Bisnis Baru di Indonesia

Baca Selengkapnya