Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan generasi muda agar tidak mudah tergoda dengan iming-iming imbal hasil investasi yang tinggi. Mengingat berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022, indeks literasi keuangan baru 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai angka 85,10 persen.
Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya. Namun, di sisi lain, literasi keuangan masyarakat masih rendah. "Namun literasi keuangannya adalah 49,6 persen kalau dicangkepin menjadi 50 persen lah. Ini berarti banyak masyarakat kita yang sudah menggunakan jasa keuangan tapi literasinya baru 50 persen. Itu suatu PR untuk kita semuanya," kata Menkeu dalam acara Like It!, di Jakarta, Senin (14/8).Apalagi di zaman sekarang dengan adanya teknologi, akses ke sektor keuangan semakin mudah, utamanya dalam berinvestasi.
Banyak generasi muda yang melakukan investasi diberbagai platform.
Sayangnya, tak jarang mereka justru merugi lantaran literasi keuangan mereka masih rendah.
Salah satunya terkait cara berinvestasi yang baik dan benar. "Karena untuk menjadi included masuk ke dalam sektor menjadi mudah. Banyak anak-anak kita yang terampil dibidang teknologi mereka mudah sekali connect, namun belum tentu mereka kemudian included di sektor keuangan dia melek investasi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menilai, kebanyakan anak muda yang berinvestasi menginginkan hasil yang cepat dan tinggi. Nah, hal itulah yang patut diwaspadai. "Makin anda mudah di attrack atau diberikan iming-iming yang bisanya menggambarkan keinginan untuk mendapatkan hasil yang cepat, tinggi dan aman," kata dia.
"Ini yang perlu disampaikan literasi, karena investasi ada yang aman dan tidak aman. Ada juga yang high risk high return. Investor pengennya high return low risk. Ini yang perlu di edukasikan," tegas Menkeu.
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS bersama-sama membuat forum Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It!) 2023. Rangkaian kegiatan 'Like It!' yang dilakukan secara berkesinambungan sejak tahun 2021.
"Kami dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS, kemudian melakukan kegiatan bersama. Tahun 2021 kita mulai krena waktu itu masih pandemi jadi semuanya masih online tapi tidak mengurangi reach out jangkauan kita ke generasi muda," pungkasnya.
Sumber: Liputan6.com Reporter : Tira Santia