Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani khawatir deflasi pangan memperbesar kesenjangan ekonomi

Sri Mulyani khawatir deflasi pangan memperbesar kesenjangan ekonomi Sri Mulyani. ©AFP PHOTO/KAZUHIRO Nogi

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut, inflasi April sebesar 0,09 persen masih tergolong baik. Pemerintah menurutnya akan terus menjaga angka tersebut tidak terlalu jauh dari target yang telah ditetapkan sejak tahun 2016 silam.

"Ya saya rasa bagus, apa yang dihasilkan. Kita tetap menjaga inflasi sesuai dengan keinginan untuk tidak terlalu jauh dari tahun 2016 yang lalu," ujar Menkeu Sri di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/5).

Mantan Direktur pelaksana Bank Dunia (World Bank) tersebut mengakui menjaga inflasi menjadi tantangan bagi pemerintah. Ini diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

Di lain hal, Ani, sapaan akrab Sri Mulyani juga mewaspadai deflasi yang berasal dari bahan pangan, terutama pada masyarakat perkotaan. Ini bisa saja memperlebar kesenjangan ekonomi di Indonesia.

"Jadi kalau ada deflasi yang berasal dari bahan makanan pangan terutama itu, di satu sisi baik untuk masyarakat perkotaan, berarti harga stabil," ungkapnya.

"Tapi mungkin kita juga harus waspada kalau dari sisi kesenjangan karena masyarakat petani, terutama petani petani yang mendapatkan harganya menjadi sangat rendah juga perlu untuk dijaga daya belinya," tambahnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2017 sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,33. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) tercatat sebesar 1,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 4,17 persen.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan, dari 82 kota IHK, 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 1,02 persen dengan IHK sebesar 136,08 dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK 130,60.

"Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,08 persen dengan lHK sebesar 136,83 dan terendah terjadi di Jakarta dan Manado masing-masing sebesar 0,02 persen dengan lHK masing-masing sebesar 127,97 dan 128,77," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (2/5).

Inflasi April terjadi karena adanya kenaikan yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen.

"Kenaikan harga yang terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,93 persen. Kelompok sandang sebesar 0,49 persen," kata Suhariyanto.

Selain beberapa komponen tersebut, inflasi juga didukung oleh kenaikan kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen. Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen. Lalu disusul oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani
Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Idul Adha, Ini Hal Ditakutkan Sri Mulyani

Harga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim

Sri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh 5,5 Persen di 2025
Sri Mulyani Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh 5,5 Persen di 2025

Basis proyeksi pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh terkendalinya inflasi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat

Jokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mulai Turun, Tapi di 8 Provinsi Ini Masih Tinggi
Harga Beras Mulai Turun, Tapi di 8 Provinsi Ini Masih Tinggi

Pemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.

Baca Selengkapnya