Strategi ASEAN-BAC Tingkatkan Kinerja Perdagangan Global Negara Kawasan ASEAN
Merdeka.com - Perdagangan global negara-negara ASEAN mengalami stagnasi pertumbuhan dari angka 6,4 persen hingga 7,8 persen. Hal ini menunjukkan negara anggota ASEAN masih perlu memainkan perannya dalam perdagangan dan investasi intra-ASEAN. Mengingat proyeksi stagnasi nilai perdagangan intra-ASEAN selama dua dekade terakhir yang mencapai 22-23 persen.
Stagnasi yang terjadi disebabkan adanya beberapa hal. Misalnya sebagian besar produk yang dibuat di ASEAN merupakan produk substitusi bukan produk yang bernilai tambah. Hal ini mengakibatkan peluang untuk peningkatan perdagangan antar anggota menjadi terbatas.
Selain itu, non tariff barriers (NTBs) dan non tariff measures (NTMs) yang menjadi faktor yang mampu menghambat perdagangan. ASEAN juga harus menyadari negara-negara di kawasannya harus saling terintegrasi satu sama lain, jika tidak, maka ini akan menjadi hambatan.
-
Apa yang didorong Kementan ke negara ASEAN? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,' ujar Dedi, Sabtu (7/10).
-
Kenapa Kemnaker apresiasi KTT ASEAN? 'Kedua pedoman (guidelines) ini adalah bukti konkret bahwa ASEAN memiliki pandangan yang sama untuk memajukan kawasan dan menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth,' kata Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Sabtu (9/9).
-
Apa tujuan utama KTT ASEAN 2023? KTT ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Bagaimana Kementan dorong kerja sama ASEAN Plus Three? Dedi menambahkan, Indonesia mendukung implementasi kerja sama ASEAN Plus Three Cooperation Strategy (APTCS) Framework on Food, Agriculture, and Forestry dan mendorong negara APT untuk terus menguatkan strategi utama kerjasama asean.
-
Kenapa KTT ASEAN tahun ini penting bagi Indonesia? KTT ASEAN tahun ini akan digelar di Jakarta.
-
Apa hasil KTT ASEAN yang diapresiasi Kemnaker? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 yang telah menghasilkan 2 dokumen penting di bidang ketenagakerjaan yang merupakan inisiasi Indonesia.
Terkait hal itu, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid secara konsisten menekankan seluruh negara antar ASEAN agar terus menanamkan investasinya di dalam kawasan ASEAN. Penanaman investasi intra-ASEAN ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi intra-ASEAN.
"ASEAN-BAC selaku wadah dari sektor swasta dan bisnis di ASEAN, ingin agar semakin banyak investasi yang hadir di kawasan. Untuk itu kami sepakat agar tercipta sebuah ekosistem perdagangan dan investasi yang teregulasi dengan baik di kawasan," kata Arsjad dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (27/6).
Arsjad juga turut menyatakan ASEAN adalah pusat perdagangan dan investasi yang dinamis, serta memiliki potensi pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang besar. Tercermin dari berbagai data yang menunjukkan PDB gabungan negara-negara ASEAN lebih dari USD3 triliun dengan FDI lebih dari USD170 miliar.
"Selain itu, pada sisi kemudahan berbisnis atau ease of doing business, data dari World Bank menunjukkan bahwa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand berada pada peringkat 25 besar," ujar Arsjad.
Pekerjaan rumah ASEAN utamanya merancang kemudahan perdagangan dan investasi agar bisa dinikmati oleh seluruh negara di kawasan. Sehingga bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Solusi Menghadapi Tantangan
Mengatasi hal ini, ASEAN-BAC telah mengidentifikasi salah satu isu prioritas mengenai fasilitas perdagangan dan investasi. Melalui isu prioritas ini dikembangkan sebuah legacy project bernama ASEAN Business Entity. Melalui legacy project ini diharapkan tumbuh berbagai investasi intra-ASEAN yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan khusus antar sesama negara di kawasan, sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan.
"NTBs dan NTMs menjadi salah satu isu perdagangan di kawasan, hal ini yang ingin kita selesaikan melalui adanya legacy project ini," kata Policy Manager untuk ASEAN-BAC Trade Facilitation, Anne Patricia Sutanto.
Inisiatif untuk mempromosikan perdagangan intra-ASEAN telah dipilih misalnya pada sektor seperti energi baru terbarukan, kendaraan listrik, makanan dan minuman, tekstil, dan finansial. ASEAN-BAC juga berfokus pada peningkatan dan harmonisasi perjanjian perdagangan, termasuk ATIGA, RCEP, dan FTA ASEAN Plus. Agar semua hal ini dapat dilakukan, penekanan pada aspek regulasi sekali lagi menjadi sangat penting.
"Bekerja sama dengan pemerintah, ASEAN-BAC telah memulai beberapa inisiatif, termasuk mereformasi kerangka hukum dan peraturan untuk memberikan perlakuan pajak yang setara bagi perusahaan rintisan, mendorong investasi intra-ASEAN, memperbarui persyaratan perizinan, dan mengurangi biaya kepatuhan," kata Policy Manager untuk Investment Facilitation, Roderick Purwana.
Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega menambahkan ASEAN Business Entity berusaha untuk membuat cost of doing business di kawasan menjadi lebih rendah. ASEAN Business Entity menawarkan solusi jika seorang pengusaha sudah mendirikan perusahaan ASEAN di sebuah negara ASEAN. Izin pendiriannya bisa dilegalkan juga di negara ASEAN lainnya, tanpa perlu mendaftarkan entitas bisnisnya awal lagi.
"Jadi, cost of doing business akan lebih rendah. Ini akan meningkatkan inisiatif insentif untuk berinvestasi inter-ASEAN," kata Dino.
Regulasi Memudahkan
Dengan regulasi yang memudahkan untuk berinvestasi dan berdagang antar negara ASEAN, maka hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi kawasan. Kolaborasi antar perusahaan di kawasan juga pasti akan tercipta dan prinsip kolaborasi ini juga telah dilakukan oleh berbagai perusahaan besar seperti PT Astra International Tbk., Sinar Mas, Indika Energy, Bakrie Group, dan Mayora Group.
Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food, Franky Oesman Widjaja mengatakan pihaknya akan terus berupaya dan berkontribusi dalam mendukung kemudahan melakukan bisnis di kawasan ASEAN. "Kemudahan untuk berinvestasi adalah kunci keberhasilan pertumbuhan kawasan," ujarnya.
Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy Group Azis Armand mengatakan siap berinvestasi di kawasan ASEAN dan mendukung kemudahan berbisnis di kawasan. Sebagai perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, kami tahu ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi rantai pasok energi baru dan terbarukan.
"Untuk itu, Indika juga siap mendorong pemanfaatannya dengan mengutamakan proses berkelanjutan," pungkasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arsjad pun mendorong lebih banyak lagi investasi antar negara ASEAN, misalnya menambah investasi perusahaan Thailand di Vietnam.
Baca SelengkapnyaKTT ASEAN menjadi momentum penting untuk mengingatkan negara-negara terkait untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Baca SelengkapnyaKetua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengungkapkan alasan Vietnam jadi penggerak ekonomi ASEAN.
Baca SelengkapnyaKerja sama ASEAN dan Australia untuk pertumbuhan ekonomi kawasan regional.
Baca SelengkapnyaKategori Export Growth mengapresiasi bisnis yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam memperluas kegiatan ekspor mereka di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, nilai investasi asing langsung China yang tersebar di negara-negara ASEAN jumlahnya mencapai USD13,8 miliar atau setara Rp209,11 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri ASEAN Investment Forum 2023 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaASEAN-BAC siap memfasilitasi program pelatihan dan inisiatif berbagi pengetahuan di negara-negara ASEAN maupun Kanada.
Baca SelengkapnyaPentingnya kerja sama di antara negara-negara ASEAN untuk menciptakan kemakmuran bersama.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.
Baca SelengkapnyaIMF memperkirakan pertumbuhan ASEAN tahun 2023 sebesar 4,2 persen. Kemudian pada 2024 diprediksi bisa tumbuh sebesar 4,5 persen.
Baca Selengkapnya