Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi ASEAN-BAC Tingkatkan Kinerja Perdagangan Global Negara Kawasan ASEAN

Strategi ASEAN-BAC Tingkatkan Kinerja Perdagangan Global Negara Kawasan ASEAN Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid. istimewa ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Perdagangan global negara-negara ASEAN mengalami stagnasi pertumbuhan dari angka 6,4 persen hingga 7,8 persen. Hal ini menunjukkan negara anggota ASEAN masih perlu memainkan perannya dalam perdagangan dan investasi intra-ASEAN. Mengingat proyeksi stagnasi nilai perdagangan intra-ASEAN selama dua dekade terakhir yang mencapai 22-23 persen.

Stagnasi yang terjadi disebabkan adanya beberapa hal. Misalnya sebagian besar produk yang dibuat di ASEAN merupakan produk substitusi bukan produk yang bernilai tambah. Hal ini mengakibatkan peluang untuk peningkatan perdagangan antar anggota menjadi terbatas.

Selain itu, non tariff barriers (NTBs) dan non tariff measures (NTMs) yang menjadi faktor yang mampu menghambat perdagangan. ASEAN juga harus menyadari negara-negara di kawasannya harus saling terintegrasi satu sama lain, jika tidak, maka ini akan menjadi hambatan.

Terkait hal itu, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid secara konsisten menekankan seluruh negara antar ASEAN agar terus menanamkan investasinya di dalam kawasan ASEAN. Penanaman investasi intra-ASEAN ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi intra-ASEAN.

"ASEAN-BAC selaku wadah dari sektor swasta dan bisnis di ASEAN, ingin agar semakin banyak investasi yang hadir di kawasan. Untuk itu kami sepakat agar tercipta sebuah ekosistem perdagangan dan investasi yang teregulasi dengan baik di kawasan," kata Arsjad dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (27/6).

Arsjad juga turut menyatakan ASEAN adalah pusat perdagangan dan investasi yang dinamis, serta memiliki potensi pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang besar. Tercermin dari berbagai data yang menunjukkan PDB gabungan negara-negara ASEAN lebih dari USD3 triliun dengan FDI lebih dari USD170 miliar.

"Selain itu, pada sisi kemudahan berbisnis atau ease of doing business, data dari World Bank menunjukkan bahwa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand berada pada peringkat 25 besar," ujar Arsjad.

Pekerjaan rumah ASEAN utamanya merancang kemudahan perdagangan dan investasi agar bisa dinikmati oleh seluruh negara di kawasan. Sehingga bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.

Solusi Menghadapi Tantangan

Mengatasi hal ini, ASEAN-BAC telah mengidentifikasi salah satu isu prioritas mengenai fasilitas perdagangan dan investasi. Melalui isu prioritas ini dikembangkan sebuah legacy project bernama ASEAN Business Entity. Melalui legacy project ini diharapkan tumbuh berbagai investasi intra-ASEAN yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan khusus antar sesama negara di kawasan, sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan.

"NTBs dan NTMs menjadi salah satu isu perdagangan di kawasan, hal ini yang ingin kita selesaikan melalui adanya legacy project ini," kata Policy Manager untuk ASEAN-BAC Trade Facilitation, Anne Patricia Sutanto.

Inisiatif untuk mempromosikan perdagangan intra-ASEAN telah dipilih misalnya pada sektor seperti energi baru terbarukan, kendaraan listrik, makanan dan minuman, tekstil, dan finansial. ASEAN-BAC juga berfokus pada peningkatan dan harmonisasi perjanjian perdagangan, termasuk ATIGA, RCEP, dan FTA ASEAN Plus. Agar semua hal ini dapat dilakukan, penekanan pada aspek regulasi sekali lagi menjadi sangat penting.

"Bekerja sama dengan pemerintah, ASEAN-BAC telah memulai beberapa inisiatif, termasuk mereformasi kerangka hukum dan peraturan untuk memberikan perlakuan pajak yang setara bagi perusahaan rintisan, mendorong investasi intra-ASEAN, memperbarui persyaratan perizinan, dan mengurangi biaya kepatuhan," kata Policy Manager untuk Investment Facilitation, Roderick Purwana.

Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega menambahkan ASEAN Business Entity berusaha untuk membuat cost of doing business di kawasan menjadi lebih rendah. ASEAN Business Entity menawarkan solusi jika seorang pengusaha sudah mendirikan perusahaan ASEAN di sebuah negara ASEAN. Izin pendiriannya bisa dilegalkan juga di negara ASEAN lainnya, tanpa perlu mendaftarkan entitas bisnisnya awal lagi.

"Jadi, cost of doing business akan lebih rendah. Ini akan meningkatkan inisiatif insentif untuk berinvestasi inter-ASEAN," kata Dino.

Regulasi Memudahkan

Dengan regulasi yang memudahkan untuk berinvestasi dan berdagang antar negara ASEAN, maka hal ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi kawasan.  Kolaborasi antar perusahaan di kawasan juga pasti akan tercipta dan prinsip kolaborasi ini juga telah dilakukan oleh berbagai perusahaan besar seperti PT Astra International Tbk., Sinar Mas, Indika Energy, Bakrie Group, dan Mayora Group.

Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food, Franky Oesman Widjaja mengatakan pihaknya akan terus berupaya dan berkontribusi dalam mendukung kemudahan melakukan bisnis di kawasan ASEAN. "Kemudahan untuk berinvestasi adalah kunci keberhasilan pertumbuhan kawasan," ujarnya.

Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy Group Azis Armand mengatakan siap berinvestasi di kawasan ASEAN dan mendukung kemudahan berbisnis di kawasan. Sebagai perusahaan investasi dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, kami tahu ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi rantai pasok energi baru dan terbarukan. 

"Untuk itu, Indika juga siap mendorong pemanfaatannya dengan mengutamakan proses berkelanjutan," pungkasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arsjad Rasjid: Investasi Antar Negara ASEAN Harus Ditingkatkan
Arsjad Rasjid: Investasi Antar Negara ASEAN Harus Ditingkatkan

Arsjad pun mendorong lebih banyak lagi investasi antar negara ASEAN, misalnya menambah investasi perusahaan Thailand di Vietnam.

Baca Selengkapnya
Ketua ASEAN-BAC: Perlu Tindakan Nyata Untuk Capai Pembangunan Global
Ketua ASEAN-BAC: Perlu Tindakan Nyata Untuk Capai Pembangunan Global

KTT ASEAN menjadi momentum penting untuk mengingatkan negara-negara terkait untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Baca Selengkapnya
Arsjad Rasjid: Vietnam Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
Arsjad Rasjid: Vietnam Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengungkapkan alasan Vietnam jadi penggerak ekonomi ASEAN.

Baca Selengkapnya
Arsjad Rasjid Sebut Australia Mitra Strategis ASEAN Bidang Perdagangan dan Investasi
Arsjad Rasjid Sebut Australia Mitra Strategis ASEAN Bidang Perdagangan dan Investasi

Kerja sama ASEAN dan Australia untuk pertumbuhan ekonomi kawasan regional.

Baca Selengkapnya
ASEAN-BAC Bakal Apresiasi Perusahaan yang Meningkatkan Ekspor dan Investasi di Kawasan ASEAN
ASEAN-BAC Bakal Apresiasi Perusahaan yang Meningkatkan Ekspor dan Investasi di Kawasan ASEAN

Kategori Export Growth mengapresiasi bisnis yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam memperluas kegiatan ekspor mereka di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
China Tebar Investasi Rp209 Triliun ke Negara ASEAN
China Tebar Investasi Rp209 Triliun ke Negara ASEAN

Pada tahun 2021, nilai investasi asing langsung China yang tersebar di negara-negara ASEAN jumlahnya mencapai USD13,8 miliar atau setara Rp209,11 triliun.

Baca Selengkapnya
Genjot Daya Saing, Negara ASEAN akan Percepat Digitalisasi Perdagangan dan Investasi
Genjot Daya Saing, Negara ASEAN akan Percepat Digitalisasi Perdagangan dan Investasi

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri ASEAN Investment Forum 2023 di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pengusaha ASEAN Bidik Tingkatkan Investasi Digital dan Perdagangan di Kanada
Pengusaha ASEAN Bidik Tingkatkan Investasi Digital dan Perdagangan di Kanada

ASEAN-BAC siap memfasilitasi program pelatihan dan inisiatif berbagi pengetahuan di negara-negara ASEAN maupun Kanada.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Sendiri, Negara ASEAN Perlu Kerja Sama Ciptakan Kemakmuran
Tak Bisa Sendiri, Negara ASEAN Perlu Kerja Sama Ciptakan Kemakmuran

Pentingnya kerja sama di antara negara-negara ASEAN untuk menciptakan kemakmuran bersama.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingin Pemimpin Negara ASEAN Lebih Kerja Keras dan Gesit Hadapi Tantangan Global
Jokowi Ingin Pemimpin Negara ASEAN Lebih Kerja Keras dan Gesit Hadapi Tantangan Global

Presiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Jadikan ASEAN Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Global
Menko Airlangga Jadikan ASEAN Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Global

Airlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.

Baca Selengkapnya
Menteri Jokowi Pamer Ekonomi ASEAN Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global
Menteri Jokowi Pamer Ekonomi ASEAN Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global

IMF memperkirakan pertumbuhan ASEAN tahun 2023 sebesar 4,2 persen. Kemudian pada 2024 diprediksi bisa tumbuh sebesar 4,5 persen.

Baca Selengkapnya