Strategi bos BCA tangani masalah likuiditas perbankan
Merdeka.com - Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengakui, permintaan kredit terhadap industri perbankan saat ini melonjak signifikan. Namun, pada saat yang bersamaan perbankan mengalami masalah likuiditas.
"Di satu sisi kenaikan kredit lumayan bagus, di kita saja saya rasa mungkin full year bisa di atas 12 persen. Tapi bank-bank lain kendalanya likuditas ketat, mereka walapun ada kenaikan permintaan kredit sulit memberi pinjaman karena likuditas kurang, itu yang harus dicermati," tuturnya di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).
Djahja tidak menampik, untuk menarik dana nasabah itu, kemungkinan bank-bank yang alami masalah likuiditas akan menawarkan special rate (tingkat bunga yang menarik atau lebih tinggi) untuk deposito.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa kartu kredit BCA sangat diminati? Dalam era modern ini, kartu kredit menjadi salah satu alat keuangan yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemain utama di ranah ini adalah Bank Central Asia (BCA), sebuah lembaga keuangan terkemuka di Indonesia yang menawarkan sejumlah jenis kartu kredit yang beragam.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
"Mungkin perbankan yang likuditasnya kurang, mau nggak mau ya naikin special rate, kalau nggak kan kabur dananya," jelas dia.
Oleh karena itu, Djahja menyarankan, perbankan sebaiknya dapat memilah jenis-jenis proyek apa yang menjadi skala prioritas perusahaan untuk dibiayai.
"Misalnya saja, Kementerian Perhubungan banyak proyek untuk infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan itu semua butuh rupiah untuk financing, nggak mungkin mereka butuh dana dari luar karena terlalu banyak. Ini salah satu juga yang kita sebagai bank harus pilah-pilah kebutuhannya," tandas dia.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJahja memandang, kehadiran paylater menjawab tantangan di mana tidak semua masyarakat memiliki akses ke uang tunai atau kartu kredit.
Baca SelengkapnyaMengingat, hari ini bertepatan dengan tanggal gajian para karyawan swasta.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaDi tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah prudent dengan membangun likuiditas yang kuat.
Baca Selengkapnya