Survei Nielsen: Penonton TV Meningkat Setiap Ramadan
Merdeka.com - Survei Nielsen Indonesia menunjukkan, jumlah kepemirsaan televisi selama Ramadan mengalami peningkatan. Hal ini terekam dalam data Nielsen selama tiga tahun berturut-turut.
Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina mencatat, angka kepemirsaan TV di Ramadan 2019 sebesar 13,4 persen. Angka ini naik 1,1 persen dibanding bulan lainnya sebanyak 12,3 persen.
Situasi serupa juga berulang di Ramadan 2020. Tercatat, jumlah kepemirsaan naik 0,7 persen dibandingkan bulan lainnya menjadi 14,6 persen dari 13,9 persen.
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Mengapa Telkomsel memprediksi lonjakan trafik internet di Ramadan dan Lebaran 2024? Faktor utamanya didorong peningkatan aktivitas digital masyarakat, mulai dari online gaming sebesar 40,84%, communications 25,49%, video streaming 22,61%, social media 11,14%, sampai dengan e-commerce 9,17%.
"Dan di Ramadan 2021, angka kepemirsaan naik 1,4 persen dari bulan sebelumnya 10, 4 persen menjadi 11,8 persen saat lebaran," ujarnya dalam Konferensi Pers Nielsen - Ramadan dalam Endemi, Kamis (24/3).
Hellen menerangkan, kenaikan jumlah kepemirsaan di setiap Ramadan lantaran penyesuaian perilaku konsumen. Antara lain membutuhkan hiburan di waktu sahur hingga menantikan waktu berbuka puasa lewat siaran TV.
Menurun Saat Tarawih
Hal ini terekam dari peningkatan pemirsa di waktu sahur. Kemudian, di jam prime time mendekati waktu berbuka puasa. "Kemudian, akan menurun saat waktu shalat taraweh," imbuhnya.
Dari sisi kategori program juga terdapat penyesuaian saat Ramadan dibandingkan dengan bulan lainnya. Yakni, penambahan jumlah kepemirsaan pada program religi, hiburan, dan edukasi.
Survei yang dilakukan Nielsen Media Indonesia melibatkan 12.000 responden dari rentang usia. Survei dilakukan di 11 kota besar di Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaRamadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.
Baca SelengkapnyaMenjelang bulan Ramadan 2024 ini, penting bagi pemasar dan pengiklan untuk memahami pasar di Indonesia secara tepat.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Ramadan permintaan pisang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan AI di tahun 2024, dalam setiap penjualan berpotensi menghasilkan transaksi sebesar USD350 juta.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya