Swedia kepincut bisnis listrik energi baru terbarukan Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan tiga aturan baru mengenai ketenagalistrikan. Salah satunya Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Yunus Saefulhak, mengatakan pengembangan energi baru tidak akan hanya terpusat di Pulau Jawa. Pihaknya akan melakukan pemerataan pengembangan EBT ke wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
"Terdapat 13 wilayah yang potensial untuk dikembangkan untuk investasi. Di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, NTB, Maluku dan Papua," kata Yunus di Gedung Heritage Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/2).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
Menurutnya, Permen tersebut sudah menarik investasi pemerintah Swedia pada beberapa waktu lalu. Saat itu, perjanjian kerjasama bilateral dilakukan Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Menteri Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan, dalam rangka pengembangan EBT di Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, 13 wilayah tersebut memiliki potensi EBT sekitar 210 gigawatt (GW). "Tercatat dari 13 wilayah itu, 6 wilayah sudah akan dibangunkan pembangkit listrik. Setidaknya ada 13 power purchase listrik yang telah ditandatangani antara PLN dan IPP," kata dia.
Enam wilayah tersebut diantaranya Sulawesi Utara dibangun PLTA Poso dan PLTP Lahendong dengan kapasitas 235 MW. Sulawesi Barat yang akan dibangunkan PLTA Manippi dengan kapasitas 10 MW. Sumatera Utara yang dibangun PLTA Asahan 1, PLTA Wampu, PLTP Sarulla, PLTP Sorik Merapi dengan total kapasitas 900 MW.
Kemudian di wilayah Aceh yang dibangunkan PLTP Jabol dengan kapasitas 10 MW. NTT dibangun PLTP Atabel dan PLTP Sokoria berkasitas 30 MW, serta di Bangka Belitung dibangun PLTBm Bangka dan PLTBm Belitung dengan kapasitas 10 MW. "Khususnya daerah tersebut ternyata BPP lebih besar dari BPP Nasional," tukasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaSumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mematok target besar dalam memanfaatkan energi surya, 4,680 MW pada tahun 2030.
Baca Selengkapnya