Ternyata Ini Alasan BBM di SPBU Pertamina Lebih Murah dari Vivo hingga Shell
Pertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
PT Pertamina Patra Niaga membeberkan alasan Pertamina kembali menahan harga bahan bakar minyak (BBM) periode 1 Agustus 2024. Padahal hampir semua operator BBM swasta menaikkan harga bensin yang mereka jual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Bahkan harga BBM Pertamina masih lebih murah ketimbang badan usaha sejenisnya, seperti Vivo. Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan tidak ada penyesuaian harga bensin sebagai bentuk dukungan Perseroan terkait upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian.
"Pertamina Patra Niaga senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian dan daya beli masyarakat," kata Heppy saat dikonfirmasi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (1/8).
Saat ini, Pertamina Patra Niaga terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Mengingat, keduanya merupakan faktor utama yang mempengaruhi harga jual BBM non subsidi di SPBU Pertamina.
"Saat ini, Pertamina Patra Niaga masih memantau pergerakan harga minya dunia dan nilai tukar Rupiah," ucap Heppy.
Apabila terdapat penyesuaian harga jual BBM non subsidi, Pertamina berjanji akan menjual BBM dengan harga yang kompetitif.
"Kalaupun dilakukan penyesuaian, harga BBM Non Subsidi Pertamina (Pertamax Series dan Dex Series) akan tetap kompetitif," beber Heppy.
Diketahui, hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) swasta di Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 Agustus 2024. Termasuk bensin yang dijual di SPBU Vivo.
Pantauan merdeka.com di SPBU Vivo Cilangkap, Jakarta Timur, harga BBM jenis Revvo 90, yang setara dengan Pertalite milik Pertamina, mengalami kenaikan menjadi Rp13.500 per liter. Harga tersebut naik Rp700 dari sebelumnya Rp12.800 per liter.
Jika dibandingkan dengan harga Pertamax milik Pertamina yang dibanderol hanya Rp12.950, justru lebih mahal bensin Revvo 90 Rp13.500 yang hanya setara dengan Pertalite. Perbedaan harganya mencapai Rp550 per liter.
Begitu pula dengan bensin Revvo 92 yang setara dengan Pertamax, kini dijual Rp14.900 per liter, naik Rp700 dari harga sebelumnya yang Rp14.200 per liter.Sementara Revvo 95, yang sebelumnya dibanderol Rp15.150 per liter, kini menjadi Rp15.800 per liter, naik sekitar Rp650 per liter.
Sementara itu, melansir dari laman resmi Shell untuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
"Shell selalu melakukan inovasi terdepan untuk bahan bakar di Indonesia dan berkomitmen untuk menghadirkan bahan bakar terbaik untuk kendaraan Anda. Kami mengundang Anda untuk merasakan pengalaman terbaik dari bahan bakar kelas dunia kami di SPBU Shell terdekat. Harga bahan bakar Shell telah dirancang sebagai wujud aspirasi kami untuk melayani Anda di SPBU kami," tulis Shell, dikutip Kamis (1/8).
Selanjutnya bensin jenis Shell V-Power saat ini dibanderol Rp15.370 per liter yang sebelumnya dijual Rp14.700 per liter. Artinya untuk jenis ini mengalami kenaikan Rp670 per liter.
Kemudian ada Shell V-Power Diesel yang kini dijual Rp15.810 per liter sebelumnya Rp15.320 per liter atau naik sebesar Rp490 per liter.
Untuk jenis Shell Diesel extra sebelumnya dibanderol Rp14.860 per liter yang hanya ada di Jawa Timur, sekarang menjadi Rp15.480 per liter. Artinya untuk jenis ini mengalami kenaikan Rp620 per liter.
Sementara bensin Shell V-Power Nitro+ yang sebelumnya di jual Rp14.930 per liter sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp15.600 per liter atau naik Rp670 per liter.