Ternyata, Ini Sosok Wanita dan Anak Kecil di Logo Sido Muncul
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia sudah populer dengan produk Sido Muncul. Perusahaan yang memproduksi Tolak Angin ini memiliki sejarah panjang hingga akhirnya jamu ini diekspor ke berbagai negara di dunia.
Namun, mungkin belum banyak yang tahu jika logo pada Sido Muncul adalah gambar Rakhmat Sulistio bersama cucu kesayangannya, Irwan Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sido Muncul.
Akun YouTube Si Kutu Buku mengulas, bahwa saat usaha produksi jamu Rahkmat sudah menunjukan peningkatan. Dia ingin memasang foto dirinya bersama sang suami, sebagai logo produk jamu mereka.
-
Apa yang dipromosikan oleh Sido Muncul? Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong agar obat dan tanaman herbal dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk menuju Indonesia Sehat.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Sido Muncul? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
-
Apa yang dilakukan Sido Muncul? Sido Muncul telah banyak melakukan riset tanaman, budidaya tanaman termasuk melakukan silang tanaman. Salah satunya adalah stevia rebaudiana.
-
Apa penghargaan yang diberikan kepada Sido Muncul? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Bagaimana Sido Muncul memperkenalkan Indonesia? Salah satu upaya yang dilakukan Sido Muncul, dengan membuat iklan video musik Tolak Angin yang juga merupakan iklan pariwisata Indonesia.
-
Apa penghargaan yang didapat Sido Muncul? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk meraih penghargaan 'Remarkable Preservation in Herbal Medicine Tradition' dalam ajang CNN Indonesia Awards 2024 yang mengusung tema 'Dari Jawa Tengah untuk Indonesia Gemilang'.
Namun, saat itu foto Rakhmat dan suami dinilai kurang pas untuk diletakan sebagai logo merek. Kemudian, dia mencoba memasang foto saat bersama dengan Irwan. Foto itu kemudian dinilai cocok untuk dijadikan sebagai logo.
Sejak kecil, Irwan memang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rakhmat, sang nenek. Sebab saat kecil Irwan sering sakit sehingga dia diangkat anak oleh neneknya.
Hingga ketika agresi militer Belanda terjadi di tahun 1949, Irwan ikut sang nenek mengungsi ke Semarang, Jawa Tengah. Irwan tidak pernah lepas dari asuhan Rakhmat karena menjadi cucu kesayangan.
Pada tahun 1953 orang tua Irwan menyusul ke Semarang dan memutuskan berinvestasi ke Sido Muncul dengan membeli 50 persen kepemilikan saham. Sejak tahun 1959, Irwan terus bekerja di perusahaan keluarga dan bertugas di bagian pemasaran.
Berikan Sido Muncul ke Orang Tua Irwan
Nenek Irwan, Rakhmat, kemudian sudah mencapai usia 73 tahun. Rakhmat kemudian memutuskan untuk memberikan Sido Muncul seutuhnya kepada orang tua Irwan.
Irwan tetap bekerja di Sido Muncul, perusahaan keluarga. Meskipun begitu, Irwan mengaku selama 20 tahun bekerja, tidak ada perkembangan signifikan dari Sido Muncul
Dia tidak punya pilihan membangun bisnis keluarga atau berkecimpung di bisnis keluarga. Karena dia tidak memiliki pendidikan formal akan tetapi dia juga tidak tahu bagaimana cara bekerja dengan orang lain.
Setelah 20 tahun berkarya, Irwan akhirnya menyadari jika Sido Muncul ingin maju maka dia harus fokus membangun kepercayaan konsumen. Tantangan Irwan saat itu bagaimana mengubah persepsi jamu dari kesan kuno dan bercetak rasa pahit sehingga bisa dikonsumsi oleh generasi muda.
Perkembangan produk herbal yang pesat pada tahun sekitar 90-an membuat Sido Muncul terpacu untuk menjadikan Sido Muncul sebagai perusahaan jamu berstandar farmasi yang berarti hal ini berarti produksi Sido Muncul harus bisa dijelaskan dari segi keamanan produk khasiat dan sebagainya
Irwan kemudian membeli alat yang berfungsi sebagai uji klinis. Walaupun tidak begitu paham fungsinya, dia tetap membeli.
Pada tahun 2004, Sido Muncul hampir bangkrut karena terlilit utang Rp160 miliar dan terus bertambah. Kondisi ini membuat Irwan harus memutar otak. Uang kas di perusahaan hanya tersisa Rp10 miliar rupiah hingga akhirnya pada tahun 2006 dia menciptakan ide brilian yang berisiko.
Kasus Roy Marten
Ketika Indonesia dihebohkan dengan penangkapan Roy Marten karena kasus narkoba, Irwan malah menggandeng Anna Maria dari istri Roy. Tentu saja itu merupakan keputusan yang cukup berisiko. Namun berkat keputusan itu ternyata keuntungan jamu pabrikan Iwan meningkat.
Kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak, satu sisi Anna mendapat pekerjaan dan di sisi lain penghasilan Sido Muncul malah naik dua kali lipat.
Irwan mengatakan, saat itu memang hal yang baru dalam dunia periklanan ketika sebuah merek malah memilih bintang iklan yang sedang dekat dengan kasus hukum.
Pertemuan Irwan dengan Anna berawal ketika Irwan melihat Anna selalu dikelilingi oleh wartawan ketika diwawancarai. Dia membayangkan posisi Anna saat itu pasti sangat berat. Irwan pun lalu langsung menelepon Anna dan menawarkan jadi bintang iklan.
Saat itu, Anna meminta bayaran dua kali lipat karena dia membutuhkan dana yang banyak. Setelah menyanggupi, Irwan baru sadar kenapa dia mau saja menerima permintaan dari Anna. Namun karena sudah setuju, sulit untuk mengembalikan.
Sebagai gambaran, honor Anna merupakan honor bintang iklan termahal yang dibayar Sido Muncul saat itu kesuksesan Sido Muncul lalu berlanjut pada iklan Kuku Bima Energi pada versi laki-laki pemberani. Menariknya Irwan menggandeng Mbah Marijan sebagai bintang iklan produk tersebut.
Menurut Irwan, memilih Mbah Marijan karena memberikan apresiasi atas dedikasi Mbah Marijan sebagai juru kunci Gunung Merapi.
Hasilnya sangat memuaskan. Dua iklan pada tahun 2006 ternyata menjadi tonggak salah satu kesuksesan Sido Muncul hingga penjualan tumbuh berkali-kali lipat dan perusahaannya seketika mendapat banyak uang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang cucu ini yang sampai saat ini meneruskan usahanya sekaligus menjabat Direktur Utama Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaSalma anak dari Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto kini berusia 6 tahun. Tumbuh jadi gadis cantik berfoto bersama dalam rangka merayakan kemerdekaan RI
Baca SelengkapnyaBerikut potret keluarga cendana berkumpul rayakan HUT anak kedua Soeharto.
Baca SelengkapnyaSedah Mirah merupakan cucu kedua Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana yang kini menginjak 5 tahun.
Baca SelengkapnyaIa membagikan foto bersama putra dan putrinya. Penampilan dari sang jenderal pun kian menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret gadis kecil berponi bersama orangtuanya yang tak disangka punya nasib bagus dan pernah menjadi orang paling disegani.
Baca SelengkapnyaPotret anak dan cucu Bambang trihatmodjo dari pernikahan sebelumnya dengan Halimah Agustina Kamil.
Baca Selengkapnya6 Potret Kebersamaan Sigit Harjojudanto, Putra Kedua Soeharto, Bersama Istri dalam Momen Ulang Tahun Ke-73
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas empat Pamen TNI zaman Orde Baru kompak foto bareng.
Baca SelengkapnyaSiti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto sempat memberi pesan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaKeluarga Komjen Rudy sedang melakukan sesi foto keluarga. Mereka semua tampak harmonis dengan masing-masing memakai seragam kebanggannya.
Baca SelengkapnyaMeski hanya sebulan bekerja, Sus Ayu sukses membuat netizen iri karena bisa berada di tengah keluarga Sultan Andara.
Baca Selengkapnya