Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara
Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.
Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.
Tidak Cocok dengan Gaji, Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara
Cuma 3 Ribu Warga Lokal Ikut Garap Pembangunan IKN Nusantara
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memaksimalkan pelibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Pelibatan tenaga kerja lokal secara maksimal terus dilakukan," ujar Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin di Penajam, Kalimantan Timur, Rabu (15/11).
Pelatihan kapasitas tenaga kerja lokal yang produktif dilakukan pemerintah pusat untuk menunjang pelibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.
"Sertifikasi salah satu syarat bagi pekerja untuk diterima dan terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara," kata Alimuddin.
Namun lanjut dia, tidak semua tenaga kerja lokal yang telah diberikan pelatihan dan memiliki sertifikasi terserap dalam pembangunan ibu kota tersebut.
Sebagian dari mereka yang telah memiliki sertifikasi memilih pekerjaan lain di luar dari pembangunan Kota Nusantara.
Alasannya karena tidak cocok dengan gaji yang ditawarkan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mencatat sebanyak 10.000 tenaga kerja terlibat pengerjaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah berjalan di IKN.
Dia menjelaskan, dari 10.000 tenaga kerja yang terserap itu, 30 persen atau 3.000 orang di antaranya merupakan tenaga kerja lokal masyarakat Kalimantan Timur.
Jumlah tersebut termasuk tenaga kerja atau warga Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sementara itu sisanya, 7.000 pekerja atau 70 persen berasal dari luar daerah Provinsi Kalimantan Timur.
merdeka.com
"Sekitar 30 persen tenaga kerja lokal yang terserap dalam pembangunan Kota Nusantara itu yang mendapatkan pelatihan dan memiliki sertifikasi,"
kata Alimuddin.