Unik, Populasi Kucing di Pulau Ini Lebih Banyak Dibandingkan Manusia
Meskipun akses ke Aoshima terbatas, para pecinta kucing dari berbagai belahan dunia rela datang untuk melihat langsung 'kerajaan kucing' ini.

Bayangkan sebuah tempat di mana kucing berkeliaran dengan bebas, memenuhi setiap sudut, bahkan jumlahnya jauh melebihi jumlah manusia. Tempat seperti itu bukan sekadar imajinasi, Pulau Aoshima di Jepang adalah buktinya.
Pulau kecil ini dihuni oleh hanya 13 orang lansia dengan rata-rata usia 75 tahun, sementara lebih dari 130 ekor kucing liar mendominasi setiap sudut desa nelayan yang sunyi ini.
Meskipun akses ke Aoshima terbatas, para pecinta kucing dari berbagai belahan dunia rela datang untuk melihat langsung 'kerajaan kucing' ini. Satu-satunya cara menuju pulau ini adalah dengan feri kecil yang hanya dapat mengangkut 32 orang per hari.
Tanpa restoran, toko, atau kendaraan, pulau ini tetap menjadi daya tarik unik bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman tak terlupakan bersama para penghuni berbulu.
Asal-usul keberadaan kucing di Aoshima bermula dari niat baik para nelayan yang membawa kucing untuk mengendalikan populasi tikus yang mengganggu perahu mereka.
Namun, seiring waktu, populasi kucing terus berkembang, menjadikan pulau ini sebagai rumah bagi ratusan ekor kucing yang kini hidup berdampingan dengan penduduk setempat.
Punya Pulau Kucing
Tak hanya Aoshima, Jepang juga memiliki pulau lain yang dijuluki 'Pulau Kucing', yaitu Tashirojima. Dulu, pulau ini digunakan untuk produksi ulat sutra, dan karena khawatir akan ancaman tikus terhadap kepompong sutra, para penduduk membawa kucing sebagai solusi alami.
Hasilnya? Kucing-kucing ini berkembang biak dengan pesat, menguasai pulau, dan bahkan mendapatkan perlakuan istimewa dari penduduk setempat.
Di tengah pulau ini, terdapat sebuah kuil yang didedikasikan khusus untuk kucing, bernama Neko-jinja. Kepercayaan masyarakat Jepang bahwa kucing membawa keberuntungan dan rezeki membuat mereka merawat kucing dengan penuh kasih sayang.
Menariknya, tidak ada anjing peliharaan di pulau ini, memastikan bahwa kucing tetap menjadi penguasa tunggal.Untuk menjaga kesehatan para kucing, seorang dokter hewan datang setiap dua bulan untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Sebagian besar kucing di pulau ini merupakan ras campuran, namun yang paling sering terlihat adalah Japanese Bobtail, ras kucing asli Jepang yang dikenal dengan ekor pendeknya yang khas
Pulau Aoshima dan Tashirojima bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol harmoni antara manusia dan hewan. Jika Anda seorang pecinta kucing, tempat ini adalah surga yang harus masuk dalam daftar perjalanan impian Anda.