Update Harga Kebutuhan Pokok Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Harga daging ayam berkisar di Rp40.000-Rp46.000 per ekor, untuk jenis boiler Rp50.000-Rp55.000.
Harga bahan pangan atau sembako menjelang libur akhir tahun terpantau stabil dan wajar. Dalam inspeksi langsung yang dilakukan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi di di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, harga berbagai komoditas seperti daging, cabai, bawang putih, dan beras terpantau masih dalam kategori wajar.
Harga daging ayam berkisar di Rp40.000-Rp46.000 per ekor, untuk jenis boiler Rp50.000-Rp55.000. Kemudian cabai merah keriting Rp35.000 per kilogram. Harga telur ayam juga tetap stabil di kisaran Rp24.000 hingga Rp26.000 per kilogram.
Sementara, untuk harga beras Bulog SPHP Rp12.000 per kilogram atau sekitar Rp60.000 per sak. Rojolele sekitar Rp12.800, IR42 yang sebelumnya Rp15.000 menjadi Rp14.000, dan IR64 Rp13.000 per kilogram.
Arief menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan harga di tingkat produsen dan konsumen. Arief juga menekankan bahwa harga saat ini mencerminkan kondisi yang adil, di mana petani dan peternak mendapatkan margin yang cukup untuk keberlangsungan usaha mereka.
"Pak Presiden Prabowo mengarahkan kita untuk harus bersama para petani dan peternak," ujarnya usai melakukan inspeksi di Pasar Kebayoran Lama, Jumat (6/12).
Dalam hal ini, Arief menyampaikan bahwa stok beras nasional mencapai 2 juta ton, dengan cadangan khusus untuk Jakarta sebanyak 180.000 ton. Stok ini dianggap sebagai yang terbaik untuk menghadapi berbagai kemungkinan seperti musim hujan, banjir, atau kondisi ekstrem lainnya.
Untuk mendukung ketahanan pangan, Bapanas bekerja sama dengan pemerintah daerah juga terus memperkuat cadangan pangan daerah dan memperhatikan infrastruktur penyimpanan, seperti cold storage, guna mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa simpan produk.
Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Natal
Selain itu, Bapanas juga terus mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Antisipasinya tadi, kita punya cadangan pangan yang cukup. Tadi Bulog menyampaikan ada stok 180.000 ton. Nah tinggal teman-teman di Pasar bekerja sama dengan INKOPPAS dan ada APSI. Jadi, yang benar itu adalah kita harus memiliki estimasi order sebulan ke depan, seminggu ke depan, dua minggu ke depan. Ya itu yang bisa menjaga harga,” imbuhnya.
Dengan langkah-langkah ini, Bapanas optimistis stabilitas harga dapat terus terjaga, meskipun terjadi lonjakan permintaan maupun bencana.
"Kami tidak berdoa terjadi bencana, tetapi semua sudah disiapkan, mulai dari stok beras hingga langkah penanganan," tutup Arief.
Reporter Magang: Thalita Dewanty