Kepala Bapanas Minta Harga Pangan Tak Terlalu Murah saat Nataru: Nanti Petani Gak Mau Tanam!
Hal ini dimaksudkan agar petani tidak merugi sehingga berhenti untuk bercocok tanam.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Kantor Pusat Bapanas, Jakarta, Kamis (5/12).
Arief secara khusus meminta agar harga bahan pangan tidak terlampau murah pada saat Nataru. Hal ini dimaksudkan agar petani tidak merugi sehingga berhenti untuk bercocok tanam.
"Kalau (harga) terlalu rendah, petani peternaknya rugi, bangkrut, dan produksi tidak meningkat, nanti sedulur kita nggak berniat untuk nandur (tanam)," kata Arief.
Sebaliknya, jika harga bahan pangan terlalu mahal masyarakat selaku konsumen akan dirugikan. Akibatnya daya beli masyarakat menjadi menurun selama Nataru.
"Kalau daya beli turun masyarakat, pedagangnya juga nggak bisa berjualan secara optimum. Jadi, wajar di tingkat produsen wajar di tingkat konsumen," beber dia.
Stok Bahan Pokok
Arief memastikan saat ini ketersediaan aneka bahan pokok dalam posisi mencukupi untuk kebutuhan Nataru. Selain itu, ketersediaan bahan pokok ini juga dengan harga yang stabil.
"Harga pangan secara umum stabil baik di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen, ini penting sekali disampaikan bahwa warga yang wajar, harga yang baik," tegasnya.
Melansir data Bapanas, hari ini harga rata-rata nasional harga beras medium dijual Rp13.450 per kg, bawang putih Rp41.730 per kg, bawang merah Rp39.360 per kg, cabai rawit merah Rp38.270 per kg.
Lalu, minyak goreng Rp18.540, gula konsumsi Rp17.960, ayam dijual Rp36.610 per kilogram (kg), daging sapi Rp134.690 per kg, telur Rp28.350 per kg.