XL rela jual tower buat bayar utang pembelian Axis
Merdeka.com - Dana USD 865 juta yang digelontorkan PT XL Axiata Tbk untuk mengakuisisi PT AXIS Telekom Indonesia (Axis) diperoleh dari dua jalan. Selain dana dari pemegang saham Axiata sebesar USD 500 juta atau sekitar 58 persen, sisanya sebesar USD 365 juta atau 42 persen merupakan utang dari institusi keuangan.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menuturkan, perseroan sudah punya cara untuk melunasi dana pinjaman yang digunakan untuk proses akuisisi Axis. Perseroan rela melakukan efisiensi sekaligus menjual tower milik mereka.
"Bisa dari cash generater, efisiensi, kita juga bisa sebagian tower akan kita jual," jelas Hasnul di Jakarta, Rabu (5/2).
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa Warsilah butuh pinjaman dari BRI? Berbekal tekad dan kegigihan, Warsilah merintis usahanya seorang diri.'Ini (usaha) berawal dari PHK suami saya. Kebetulan ada Covid. Dari situ suami terdampak PHK dan saya juga jual alat jahit di rumah. Yang terlibat kebetulan saya sendiri sih. 'Kebetulan modal dari pesangon. Alhamdulillah waktu itu dapat pesangon dari suami. Saya belikan mesin jahit. Selain jahit kan jual peralatan alat jahit ya saya siapkan stok barang-barang peralatan jahit,' urai Warsilah.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Siapa yang menerima aset eks BLBI? Aset-aset sitaan itu diberikan kepada Mahkamah Agung, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Ombudsman RI.
Saat ini, jumlah tower XL Axiata sebanyak 8.500 tower. Jika ditambah tower Axis menjadi 10.000 tower. Sayangnya, Hasnul masih enggan menyebut waktu yang pasti serta jumlah tower yang akan dijual. "Itu opsi-opsi, kita bisa jual yang memungkinkan kita jual," tutup Hasnul
Cheif Financial Officer XL Axiata Mohammed Adlan Tadjudin mengatakan, perseroan telah mendapatkan pinjaman sebesar USD 300 juta dari DBS Bank. Perseroan akan menggunakan dana pinjaman tersebut sebagian untuk melancarkan proses akuisisi.
"DBS Bank USD 300 juta, kami akan gunakan sebagian untuk operasional, dan sebagian lagi untuk merger, tenor 3 tahun," kata Adlan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaPN Jakarta Pusat telah memutus perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Djakarta Lloyd.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaSelain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca SelengkapnyaPengalihan PMN ini dilakukan dalam proses restrukturisasi keuangan Waskita.
Baca SelengkapnyaTransaksi ini menegaskan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaNama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan CIMB Niaga menjalin kerja sama strategis untuk mensinergikan layanan perbankan dan telekomunikasi.
Baca Selengkapnya