20 WNI Sempat Ditahan Tentara Papua Nugini, ini Penyebabnya
Merdeka.com - 20 WNI sempat ditahan tentara Papua Nugini (PNG) sekembali mereka dari Vanimo. Konsul Indonesia di Vanimo, Papua Nugini (PNG), Abraham Lebelauw menjelaskan awal kejadian itu.
"Memang benar ada 20 WNI yang sempat ditahan mereka saat mereka melintas di pos tentara di Wutung karena tidak memiliki surat-surat keimigrasian. Insiden yang terjadi Minggu (9/6) itu berawal saat mereka memenuhi undangan ibadah dari pendeta di Vanimo," kata Lebelauw kepada ANTARA, Rabu (12/6).
20 WNI yang bermukim di Doyo, Kabupaten Jayapura, itu masuk ke Vanimo dengan menggunakan angkutan umum milik warga PNG dari Wutung, perbatasan Indonesia-PNG dan saat naik mereka diberitahu supir bisa ke PNG tanpa menggunakan dokumen keimigrasian.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Mengapa WNI dipulangkan? Kami kan memastikan dulu yang bersangkutan siap atau tidak pasca situasi yang cukup mengkhawatirkan di Gaza , dari sisi fisik, psikisnya kami perlu cek dulu sehat atau tidak sanggup untuk menjalankan,' tegas Akhmad.
Awalnya mereka lolos dari pos tentara PNG yang berada sekitar 500 meter dari perbatasan Indonesia-PNG namun saat hendak kembali mereka ditahan, kata Lebelauw yang mengaku saat ini berada di Jakarta, sesaat setelah ditahan ada yang melaporkan insiden itu ke Konsulat Indonesia di Vanimo.
Negosiasi cukup alot karena ke 20 WNI tidak ada yang memiliki dokumen keimigrasian, namun akhirnya dibebaskan dan diantar ke perbatasan dengan pengawalan tentara PNG.
“Kasus itu bukan yang pertama namun pihaknya berharap tidak ada lagi kasus serupa mengingat bagi WNI yang tidak memiliki pas lintas batas yang hanya diberikan kepada mereka yang memiliki hubungan persaudaraan dengan warga PNG, harus menggunakan paspor yang dilengkapi dengan VISA,” kata dia.
Konsul Indonesia di Vanimo mengaku, walaupun Indonesia sudah memberlakukan bebas visa bagi WN PNG namun negara tersebut tetap memberlakukan visa bagi wni yang akan berkunjung ke PNG.
"Karena itu mereka sangat berhadap agar WNI yang hendak ke Papua Nugini mematuhi peraturan yang berlaku di negara tetangga sehingga tidak mendapat hambatan," kata Abraham.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca Selengkapnya“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL terlibat bentrokan dengan Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Minggu (14/4) pagi.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca Selengkapnya