Mirip 'Life of Pi', nelayan 3 bulan terapung di Pasifik tetap hidup
Merdeka.com - Michael Bolong (54) dan Ambrose Wavut (28) akhirnya bisa pulang setelah tiga bulan terapung di Samudera Pasifik. Sebenarnya ada tiga kru, namun satu rekan lain bernama Francis Dimansol - mertua Ambrose - tewas tiga pekan lalu akibat badannya tak kuat berlayar berbulan-bulan di atas kapal kecil.
Mereka berlayar pada pertengahan Agustus 2014 lalu setelah memancing dari perairan Pulau Tanga, sekitar 1.600 kilometer ke selatan dari Samudera Pasifik. Badai membuat kapal mereka rusak dan terpaksa terapung.
Nelayan nahas itu beruntung ditemukan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) akhir tahun lalu. Pemerintah Mikronesia menggambarkan kedua nelayan ini dalam kondisi baik ketika mereka dijemput menggunakan perahu tuna.
-
Siapa yang pernah menjadi penguasa lautan? Dahulu Bumi pernah dihuni oleh hewan-hewan raksasa dengan ukuran dan kekuatan yang sangat sulit dibayangkan. Mereka ada yang menjadi penguasa di lautan, merayap di daratan, bahkan menjadi penguasa ekosistem.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang menjadi ikon di Papua? Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana) adalah salah satu spesies cendrawasih yang khas dan indah, menjadi ikon bagi daerah Papua, Indonesia terutama di Papua dan Papua Barat.
-
Bagaimana nelayan Pantura beradaptasi dengan perubahan? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
"Mereka hanya melalui pemeriksaan singkat sesudah sampai di darat, dan dinyatakan sehat," ujar salah satu anggota pemerintahan, seperti yang dilansir dari The Peninsula Qatar, Rabu (14/1).
Cara mereka bertahan hidup menyerupai plot novel Yann Martel yang berjudul 'Life of Pi'. Kisah itu sudah difilmkan dua tahun lalu, tentang perjuangan bocah asal India yang harus bertahan hidup di samudera selama tiga bulan bersama hewan di sebuah sekoci.
Sejak ditemukan hingga menjalani pemeriksaan kesehatan, dua nelayan tersebut tinggal di Kota Pohnpei. Sementara itu, pejabat pemerintahan Mikronesia membuat peraturan untuk memulangkan mereka.
Mereka dapat bertahan hidup dengan makan nasi dan tepung, namun persediaan mereka itu hanya cukup untuk dua pekan pertama. Selebihnya, mereka harus mencari makan sendiri dengan membuat tombak darurat dari pegangan pancing untuk berburu ikan atau hewan laut yang bisa dijadikan makanan.Bolong dan Wavut minum air hujan dan makan sebanyak-banyaknya ikan. Saat ditemukan, kulit mereka sangat hitam akibat terbakar matahari.
"Mereka sempat bertarung dengan hiu sepanjang 1,8 meter di dek, mereka juga hanya makan ikan, kura-kura, dan kelapa yang sesekali jatuh ke kapal mereka," ujar IOM melalui sebuah pernyataan tertulis.
"Bahkan kadang mereka tidak makan selama tiga hari. Mereka juga dua kali melewatkan perahu nelayan yang berusaha menolong sebanyak dua kali," tulis IOM di pernyataan itu.
Ditemui terpisah, Bolong sempat berpikir tidak ada orang yang mencarinya. Mereka sempat pasrah mati di laut. "Kapal kecil kami pernah dihantam badai dan pada saat itu kami pasrah pada segala kemungkinan," ujarnya mengenang masa-masa buruk tersebut.
Rekor bertahan hidup di samudera sampai sekarang dipegang oleh Jose Alvarenga. Nelayan asal Meksiko ini mengaku 13 bulan terapung di Samudera Pasifik, hingga akhirnya terdampar di Pulau Marshall dekat Hawai. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaAco menjadi viral usai kedapatan melakukan aksi heroik. Ia berhasil menyelamatkan anak-anaknya saat terombang-ambing di lautan selama 2 jam lebih.
Baca SelengkapnyaSeorang pelaut asal Sydney, Australia dan anjingnya berhasil selamat setelah dua bulan terapung di Laut Pasifik.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaSaat terjaring pukat, hiu itu tidak melawan, malah tampak seperti bermain-main dengan nelayan.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaAksi Ria Ricis berenang bersama Hiu Paus menuai banyak apresiasi. Termasuk dari rekan-rekan seleb.
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca Selengkapnya