Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengungsi Rohingya di Malaysia minta diizinkan sekolah dan bekerja

Pengungsi Rohingya di Malaysia minta diizinkan sekolah dan bekerja Imigran Rohingya di Aceh. ©AFP PHOTO/Januar

Merdeka.com - Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ikut berdemo memprotes perlakuan tidak adil Myanmar kepada etnis Rohingya. Dalam aksi unjuk rasa di negaranya, PM Najib meminta pemerintah Myanmar memberikan hak yang sama bagi warga mayoritas muslim di Burma tersebut.

Namun, apa yang diprotes Najib nyatanya berlaku di negaranya sendiri. Berharap hak yang sama dengan warga Malaysia lain, pengungsi Rohingya yang ditampung di Negeri Jiran meminta diperbolehkan bekerja dan sekolah.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (8/12), data yang diperoleh dari Organisasi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Malaysia, setidaknya ada 56 ribu etnis Rohingya yang ditampung pemerintah. Sementara itu, kelompok Masyarakat Rohingya menyebutkan, kemungkinan masih 35.000 orang yang belum mendapat kartu UNHCR.

Presiden Masyarakat Rohingya Faisal Islam Muhammad Kassim mengatakan mereka mencari pekerjaan untuk bertahan hidup. Dan biasanya mereka bekerja ilegal di berbagai industri, misalnya konstruksi.

Gaji yang mereka peroleh juga sangat kecil, sekitar USD 250 (setara Rp 3,3 juta) per bulan. Dengan uang segitu, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka di Negeri Jiran.

"Pemerintah (Malaysia) dapat melakukan sesuatu bagi kita. Jika mereka peduli, mereka bisa memberikan kesempatan bekerja dan sekolah sesuai hukum bagi Rohingya. Sehingga mereka bisa lebih baik lagi," ujar Faisal.

UNHCR menyebutkan, hak bekerja sepertinya bisa diperoleh etnis muslim Rohingya di Malaysia. Bekerja sama dengan pemerintah Negeri Jiran pada skema percontohan, memungkinkan warga Rohingya bekerja sesuai hukum.

Malaysia memang bukan negara penampung pengungsi karena tidak menandatangani Konvensi Pengungsi Wina (1951) dan Hubungan Protokol Status Pengungsi (1967). Dan dalam pidato Najib yang berapi-api akhir pekan lalu, Najib menyebut negaranya tidak bisa diam saja melihat saudara sesama muslim 'dibantai' seperti itu.

"Kita tidak bisa duduk diam dan menonton genosida saudara kita di Myanmar. Kita tidak bisa berkata itu bukan masalah kita. Saya tekankan, ini masalah kita bersama," ujar Najib dalam pidatonya.

(mdk/che)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Deputi II KSP: Anak PMI di Malaysia Harus Dapat Hak Akses Pendidikan yang Setara
Deputi II KSP: Anak PMI di Malaysia Harus Dapat Hak Akses Pendidikan yang Setara

Abetnego mengungkapkan saat ini ada sekitar 21.000 anak PMI di kota Kinabalu, Malaysia

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya
Mahfud MD Bakal Rapat Koordinasi Besok Soal Nasib Pengungsi Rohingya

Mahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia

Baca Selengkapnya