Virus Corona Penyebab Covid-19 Banyak Ditemukan pada Kelelawar di Asia Tenggara
Merdeka.com - Sebuah virus yang merupakan kerabat dekat virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, ditemukan pada kelelawar di tempat penangkaran satwa di Thailand timur.
Para peneliti memperkirakan virus corona terkait mungkin ada pada kelelawar di banyak negara dan wilayah Asia. Penemuan ini memperluas area di mana virus terkait telah ditemukan hingga jarak 4.800 km.
Penelitian ini dilaporkan dalam Nature Communications, dikutip dari BBC, Rabu (10/2).
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
-
Siapa yang menemukan spesies baru kelelawar ini? Tim peneliti terdiri dari empat orang yaitu Andrew King, Harry Parnaby, Mark Eldridge, dan Steve Hamilton.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Dimana spesies baru kelelawar ini ditemukan? Sejauh ini, spesies baru tersebut telah ditemukan di dua lokasi di bagian selatan Papua Nugini.
Tertulis dalam jurnal tersebut, para peneliti menyampaikan situs sampel (hanya Thailand) dan ukuran sampel terbatas, tapi mereka percaya diri bahwa virus corona "dengan tingkat keterkaitan genetik yang tinggi dengan Sars-CoV-2 banyak terdapat pada kelelawar di banyak negara dan wilayah di Asia".
Penelitian sebelumnya memperkirakan Sars-CoV-2 muncul dari seekor hewan, kemungkinan besar kelelawar, sebelum menyebar ke manusia.
Asal usul paling akurat virus tersebut tak diketahui dan telah diselidiki oleh tim WHO.
Dalam penelitian terbaru, sebuah tim yang dipimpin Lin-Fa Wang dari Universitas Singapura mendeteksi kerabat dekat Sars-CoV-2 pada kelelawar tapal kuda yang disimpan di gua buatan di cagar alam di Thailand.
Virus yang diisolasi, bernama RacCS203, sangat mirip dengan kode genetik SARS-CoV-2 (menunjukkan 91,5 persen kesamaan dalam genomnya).
Ini juga terkait erat dengan virus corona lain - disebut RmYN02 - yang ditemukan pada kelelawar di Yunnan, China dan menunjukkan 93,6 persen kesamaan dengan genom Sars-CoV-2.
Para peneliti, dari Thailand, Singapura, China, Australia dan AS, mengamati antibodi pada kelelawar dan trenggiling yang diperdagangkan di Thailand selatan.
Mereka mengatakan antibodi itu mampu menetralkan virus pandemi, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa virus corona terkait SARS-CoV-2 beredar di Asia Tenggara.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaVirus Nipah yang menyebar di India disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaNipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca Selengkapnya