Orang tua terlalu protektif bikin anak rentan dibully
Merdeka.com - Orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk melindungi anaknya. Agar anak tidak dijahati oleh teman-temannya, biasanya orang tua akan bersikap protektif. Namun penelitian menunjukkan bahwa terlalu protektif justru tak baik bagi anak.
Berdasarkan analisis terhadap 70 penelitian terhadap lebih 200.000 anak, peneliti menemukan bahwa orang tua yang terlalu protektif membuat anak lebih rentan dibully. Sementara anak yang seringkali tak diperhatikan oleh orang tua mereka rentan menjadi korban bully atau menjadi pelaku bully di luar rumah.
Efek dari kesalahan cara merawat anak ini merupakan yang paling kuat dibandingkan dengan cara mendidik anak yang lain. Cara melindungi anak yang cukup efektif adalah bersikap hangat namun tetap tegas dalam menetapkan aturan.
-
Bagaimana orang tua melindungi anak dari bullying? Ingatlah bahwa sebagai orangtua, Anda memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bullying.
-
Kenapa terlalu protektif bisa bikin anak minder? Pengasuhan yang terlalu protektif dapat membuat anak merasa tidak mampu dan bergantung pada orangtua.
-
Bagaimana cara orangtua cegah anak di-bully? Mengajarkan Asertivitas Salah satu cara utama yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajarkan anak mereka tentang asertivitas.
-
Gimana cara membentak anak bisa bikin anak jadi pembully? Banyak orangtua beranggapan bahwa berteriak atau membentak adalah solusi untuk mengubah perilaku buruk anak. Sayangnya, penelitian menunjukkan sebaliknya. Membentak justru dapat memperburuk perilaku anak, meskipun mungkin mereka berperilaku baik di depan orangtua. Di lingkungan lain, mereka dapat menjadi nakal bahkan hingga membully orang lain. Ini menciptakan siklus kehidupan yang sulit dihentikan.
-
Kenapa bullying berdampak buruk pada kesehatan mental anak? Ketakutan dan kecemasan yang terus menerus karena menjadi target dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
Penemuan yang didapatkan oleh peneliti dari University of Warwick di Inggris ini diterbitkan dalam jurnal Child Abuse & Neglect.
"Meski perlindungan dan dukungan dari orang tua bisa mengurangi kemungkinan anak untuk dibully, namun terlalu protektif justru meningkatkan risiko anak dibully," ungkap Dieter Wolke, seperti dilansir oleh US News (26/04).
Wolke menjelaskan bahwa kebanyakan orang tua terlalu protektif sehingga tak membiarkan anak belajar dari pengalaman yang negatif atau membuat anak mereka kuat menghadapi bully sendirian. Hal ini membuat anak lebih ringkih dan rentan dibully oleh teman-temannya.
Orang tua yang bersikap tegas dalam menerapkan aturan berperilaku pada anak mereka, namun juga bersikap hangat, mendukung, serta memberikan rasa aman pada anak bisa mengurangi kemungkinan anak mereka melakukan bully atau pun dibully.
Orang tua semacam ini memberikan kesempatan pada anak untuk belajar melalui masalah yang mereka hadapi. Dengan merasakan masalah dengan teman, anak belajar cara menyelesaikannya. Bullying adalah masalah bagi anak, namun ini juga tak lepas dari peran orang tua dalam menerapkan pendidikan perilaku pada anak mereka. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.
Baca SelengkapnyaOverparenting atau terlalu mengendalikan anak bisa dikenali tandanya melalui berbagai hal.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaMenyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaHubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaPerilaku orangtua yang kasar dan sering membandingkan anak dengan orang lain dapat menghancurkan kepercayaan diri si anak.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca SelengkapnyaNeglectful parenting merupakan pola pengasuhan serba tidak terlibat dari orangtua.
Baca SelengkapnyaBullying pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penting untuk mengajarkan anak untuk bisa menghadapinya.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaSejumlah perilaku tidak menyenangkan kerap dilakukan oleh orangtua pada anak. Hal ini bisa dilakukan baik secara sengaja maupun tidak.
Baca Selengkapnya