Niat Puasa Rajab sekaligus Ganti Puasa Ramadhan, Begini Penjelasannya
Memasukki bulan Rajab yang mulia, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan Puasa Rajab. Tapi, bagaimana jika Anda masih punya utang Puasa Ramadhan?
Memasukki bulan Rajab yang mulia, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan Puasa Rajab. Tapi, bagaimana jika Anda masih punya utang Puasa Ramadhan?
Bulan Rajab telah tiba. Bulan ini adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah yang memiliki keistimewaan.
Bukan tanpa sebab, Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Keistimewaan bulan Rajab sebagai bulan haram ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu ayatnya, yang artinya,
(QS. At Taubah: 36).
Selain itu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda,
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Memasukki bulan Rajab yang mulia, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Hal ini karena disebutkan bahwa pahala dan dosa akan dilipatgandakan pada bulan haram.
Sebenarnya, kita bisa mengerjakan amal ibadah seperti biasa dengan menambahkan ibadah-ibadah sunnah yang mungkin jarang kita kerjakan. Salah satu amalan sunnah yang identik dengan bulan Rajab adalah Puasa Rajab, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan selama bulan Rajab.
Tata cara Puasa Rajab sama seperti puasa sunnah pada umumnya. Tidak ada ketentuan kapan Anda harus melakukan Puasa Rajab. Anda bisa melakukannya meski hanya 1 hari, 7 hari, 10 hari atau lebih. Anda bebas melakukan amalan ini kapan pun selama masih berada di bulan Rajab.
Tapi yang perlu diingat, Puasa Rajab bisa menjadi makruh jika Anda melakukannya sepanjang bulan seperti puasa saat Bulan Ramadhan. Sebab, puasa yang semula hukumnya sunnah akan berubah menjadi makruh.
Yang membedakan Puasa Rajab dengan puasa sunnah lainnya hanya pada waktu pelaksanaannya, yaitu di bulan Rajab saja, dan juga bacaan niat puasanya. Adapun bacaan niat Puasa Rajab adalah sebagai berikut.
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta‘âlâ.”
Karena Puasa Rajab termasuk dalam ibadah sunah, maka niat puasa sunnah ini bisa Anda lafalkan juga di siang hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) jika Anda lupa melafalkannya sebelumnya.
Dengan catatan, orang yang mau berpuasa itu belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Jika Anda lupa membaca niat Puasa Rajab di malam hari, berikut adalah lafal niat Puasa Rajab siang hari.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Para ulama memberikan kaedah dalam hal ini, “Barangsiapa melakukan amalan sunnah, maka itu tidak bisa mencukupi yang wajib.”
merdeka.com
Syaikh Sholih Al Munajjid hafizhohullah dalam Fatawanya menjelaskan, “Sudah sepatutnya seseorang mendahulukan qodho’ puasa. Ini lebih utama daripada melakukan puasa sunnah (tathowwu’).
Namun jika waktu begitu sempit dan khawatir akan luput puasa pada hari yang mulia seperti pada hari ‘Asyura (10 Muharram) atau pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah), maka berpuasalah dengan niatan qodho’ puasa. Semoga dari situ ia pun bisa mendapatkan pahala puasa ‘Asyura atau puasa ‘Arofah sekaligus. Karunia Allah sungguh amat luas. Wallahu a’lam.
Jika kita perhatikan penjelasan di atas, jelas yang dianjurkan adalah mengqodho’ puasa adalah yang utama, dan nantinya berharap agar pahala puasa sunnah juga diperoleh.
Jangan mengartikan bahwa kita menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah sekaligus. Oleh karena itu, bacaan niatnya pun tidak bisa digabung.
Oleh karena itu, jika kita hendak mengerjakan puasa qadha di bulan Rajab, maka yang dibaca adalah niat puasa qadha. Berikut ini lafal niat ganti puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
merdeka.com
Mengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaNiat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.
Baca SelengkapnyaSalah satu keutamaan puasa di bulan Syaban adalah terkait dengan persiapan menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPuasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaHukum mengganti puasa Ramadhan berdasarkan Al-Quran dan hadis adalah wajib bagi setiap muslim.
Baca SelengkapnyaBagi yang berhalangan menjalankan puasa Ramadhan, wajib hukumnya untuk mengganti puasa tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tahu bacaan niat qadha puasa.
Baca SelengkapnyaWaktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab adalah pada ayyamul bidh atau pertengahan bulan.
Baca SelengkapnyaDilaksanakan sebelum sholat wajib, ketahui hal-hal dasar tentang sholat sunnah qabliyah ini.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat fidyah ganti puasa Ramadhan dan takarannya.
Baca Selengkapnya