3 WN Uzbek Kabur Usai Bunuh Petugas Imigrasi dan Lukai Polisi karena Ogah Dideportasi
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri kembali mengamankan tiga WNA asal Uzbekistan yang sebelumnya sempat kabur dari ruang detensi kantor Imigrasi Jakarta Utara, Senin (10/4) usai membunuh petugas dan melukai polisi. Satu dari tiga WN Uzbek inisial BA (32) meninggal dunia.
Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, mereka kabur dari kantor Imigrasi usai dikunjungi Konsulat dari Kedutaan Besar (Kedubes) Uzbekistan.
"Dari hasil pemeriksaan awal, kita melakukan interogasi cepat terhadap mereka. Jadi diketahui atau ditemukan fakta bahwa rencana mereka melarikan diri mulai muncul setelah mereka dikunjungi petugas konsulat Kedubes Uzbekistan di Jakarta," kata Aswin kepada wartawan di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang kabur dari X? Pada 6 November, sekitar 115.000 pengunjung web di AS memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka, menurut laporan dari Similarweb.
Lalu, untuk alasan kaburnya WNA tersebut yakni BA, IM dan MR karena ketiganya tidak ingin dideportasi ke negara asalnya.
"Mereka tidak ingin dideportasi negara asalnya, karena akan menghadapi ancaman hukuman yang lebih berat di negaranya," ujarnya.
Terkait dengan penangkapan terhadap ketiga WNA tersebut, petugas menyita pisau yang digunakan pelaku yang diambil dari dapur kantor Imigrasi Jakarta Utara.
"Dari rangkaian ini penyidik menyita satu bilah pisau yang digunakan untuk menyerang petugas, lalu melakukan visum pada para korban," sebutnya.
Saat ini, para pelaku sudah diamankan di Polda Metro Jaya sambil menunggu proses hukum selanjutnya.
"Sebagai tindak lanjut para tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaDelapan tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Sabtu (11.11).
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaTiga WN Nigeria dan Zimbabwe Diamankan Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaTujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca Selengkapnya