Amin Rais sebut ekonomi Indonesia kritis, Jokowi harus putus kontrak
Merdeka.com - Mantan Ketua MPR, Amin Rais menyebut Bangsa Indonesia saat ini dalam kondisi 'kritis' di bidang ekonomi. Masih bercokolnya Freeport di Indonesia, kata Amin, adalah bukti kongkrit ketidak berdaulatan Bangsa Indonesia di bidang ekonomi.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Umum DPP Partai Amanah Nasional (PAN) ini mengingatkan kadernya dan seluruh masyarakat agar segera tersandar akan kondisi tersebut.
"Pertambangan, perbankan, perkebunan, kehutanan, pertanian dan semua sektor ekonomi nasional sudah tidak di tangan bangsa lagi. Ini berdasarkan tax dan figure, jadi saya bukan mengada-ada," kata Amin saat menghadiri acara Pertemuan dan Sosialisasi Pemikiran Amin Rais di Kantor DPW PAN Jawa Timur, Jalan Darmokali, Surabaya, Selasa (1/3).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang ditinjau Jokowi di Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Bagaimana kondisi Indonesia di tahun 1945-1950? Sebab, pada tahun itu, kondisi politik dan keamanan negara sudah mulai kondusif, karena pada 1945 hingga 1950-an masih banyak peperangan yang mengharuskan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.
-
Kenapa Presiden Sukarno sering kekurangan uang? “Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno.
Menurutnya, kesalahan yang dilakukan pemerintah sejak era kepemimpinan Presiden Soeharto hingga Joko Widodo (Jokowi) adalah melupakan Pasal 33 dan 34 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Praktik monopoli kian marak. Yang kaya makin memonopoli ekonomi dan yang miskin makin jatuh dalam kesengsaraan. Yang salah pelakunya, bukan undang-undang. Kalau UUD 45 dilaksanakan dengan baik, tidak ada ekonomi pasar maupun ekonomi neolib," tegasnya.
Amin berharap, Presiden Jokowi berani memutus kontrak Freeport. Dan jika itu dilakukan, tidak ada undang-undang internasional yang dilanggar. "Jangan pernah mau jadi bangsa kacung, jadilah bangsa yang mandiri. Kalau Jokowi berani putus kontrak Freeport, saya akan akan topi. Bahkan dia (Jokowi) benar-benar mewakili ruh Soekarno," tegasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, sepertinya Jokowi juga akan memperpanjang Freeport. "Kita ini bangsa yang aneh, masa pemilik mau dikasih 2 persen sedang penyewa mendapat 98 persen? Berdasarkan literatur internasional, Freeport ini terkenal di seluruh dunia sebagai perusahaan paling skandalus merusak lingkungan."
"Karena alasan itu, orang Finlandia dan Swedia menarik sahamnya dari Freeport, karena tak tega Papua dihancurkan ekologinya. Bangsa asing saja tidak tega, kok bangsa sendiri justru malah tenang-tenag, saya nggak paham," sambungnya.
Amin menegaskan, mengembalikan Freeport ke tangan Bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. "Karena itu, kita perlu mewarisi sifat Gajah Mada, Pangeran Diponegoro, Bung Kaarno, Bung Haatta, Sutan Sjahrir, agar kita bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan korporasi-korporasi asing itu," tambahnya.
"Jika Freeport mampu diselesaikan, saya yakin persoalan Bangsa Indonesia tinggal yang kecil-kecil. Sebab, masalah terbesar negeri ini, bermuara di Freeport. Freeport itu bentuk penjajahan ekonomi bagi Bangsa Indonesia," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Amien Rais dalam diskusi Tokoh Oposisi Anti-Mulyono yang digelar di Kawasan Menteng
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaPadahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaSebelum Venezuela dan Zimbabwe mengalami hiperinflasi saat ini, Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen di tahun 1963-1965.
Baca SelengkapnyaMomen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli beserta simpatisannya menggeruduk KPK.
Baca SelengkapnyaJokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca Selengkapnya