Dua pria diciduk jual kulit harimau Sumatera & bawa tulang belulang
Merdeka.com - Tim gabungan Polres Bengkulu Utara, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu-Lampung menangkap dua orang penjual kulit harimau Sumatera di Desa Air Muring, Kabupaten Bengkulu Utara.
"Dua pelaku merupakan pemilik sekaligus penjual kulit harimau Sumatera. Mereka ditangkap saat membawa barang bukti di Desa Air Muring, Bengkulu Utara" kata Koordinator Polisi Kehutanan Balai Besar TNKS, Nur Hamidi di Bengkulu, Minggu (14/5).
Nur mengatakan dua pelaku yang ditangkap atas nama Awaludin warga Desa Dusun Pulau dan Sabian warga Desa Sukamerindu, Kabupaten Bengkulu Utara. Keduanya ditangkap saat membawa barang bukti berupa selembar kulit harimau utuh dan tulang belulang satwa langka itu.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Siapa yang memburu hiu monyet? Namun, manusia memburu mereka untuk olahraga, sup sirip hiu, pengambilan daging, dan ekstraksi minyak hati.
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
"Kami mendapat informasi dari masyarakat tentang aktivitas kedua orang ini jadi dilakukan pengintaian dan mereka ditangkap saat membawa barang bukti," katanya. Demikian dilansir dari Antara.
Penangkapan kedua tersangka oleh tim gabungan itu dilakukan pada Sabtu (13/5) malam. Saat ini kedua tersangka berada dalam tahanan Polres Bengkulu Utara. Kedua tersangka akan dijerat Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun.
Nur mengatakan perburuan dan perdagangan bagian tubuh menjadi salah satu penyebab berkurangnya populasi satwa dilindungi harimau Sumatera di alam liar.
"Karena itu, pemberantasan perburuan liar dan perdagangan bagian tubuh satwa ini menjadi prioritas kami bersama kepolisian," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaEksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaPemburu ini mengaku menyimpan gading gajah di perkebunan kelapa sawit di Desa Padang Sikabu, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca Selengkapnya