Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jaksa Sebut Pleidoi Rizieq Cuma Emosi Tanpa Kontrol, Bawa Nama Ahok Sampai Diaz

Jaksa Sebut Pleidoi Rizieq Cuma Emosi Tanpa Kontrol, Bawa Nama Ahok Sampai Diaz Sidang Pledoi Rizieq Syihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanggapi pleidoi yang dibacakan terdakwa Rizieq Syihab dalam perkara hasil tes swab di Rumah Sakit (RS) Ummi, Bogor. Menurut jaksa, pleidoi Rizieq tidak nyambung.

Dalam pleidoinya, Rizieq turut membawa beberapa nama tokoh yang tidak ada kaitannya dalam perkara ini.

"Emosi tanpa kontrol dan mengaitkan orang lain dalam pembelaan yang tidak ada hubungannya sama sekali," kata jaksa saat bacakan replik.

Pernyataan itu disampaikan jaksa saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur Senin (14/6) dengan agenda mendengarkan replik atas pleidoi atau nota pembelaan dari terdakwa.

Sejumlah nama yang dimaksud jaksa tidak ada hubungannya dalam kasus ini, seperti mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, sampai staf presiden bidang intelijen, Diaz Hendropriyono, dan tokoh lainnya.

"Perkara Ahok, juga menghubungkan dengan Abu Janda, Ade Armando, Deni Siregar, selain dari pada itu, menghubungkan dengan Diaz Hendropriyono yang ke semuanya tidak ada nyambungnya," ujar jaksa.

Sehingga, jaksa menilai jika mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut banyak menyampaikan keluh kesahnya dalam pleidoi. Namun, hal itu dianggap tak ada hubungannya dengan pokok perkara.

"Habib Muhammad Rizieq terlalu banyak menyampaikan keluh kesahnya yang hampir tidak ada hubungannya dengan pokok perkara yang sedang disidangkan, di antaranya oligarki anti Tuhan, entah ditujukan kepada siapa oligarki anti Tuhan tersebut padahal seluruh warga negara berketuhanan dengan sah," ucapnya.

"Seharusnya terdakwa menguraikan kekesalannya bukan di sini tempatnya. Jangan berkoar-koar tanpa dalil yang kuat," tambahnya.

Sebelumnya, Rizieq menuding Diaz Hendropriyono terlibat dalam pembantaian 6 laskar FPI pada 7 Desember 2020. Hal tersebut disampaikan dalam nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6). Kabar tersebut pun langsung ditepis oleh Diaz.

"Ya enggak-lah," tegas Diaz kepada merdeka.com, Kamis (10/6).

Menurut Diaz pernyataan Rizieq mengada-ngada. Dia pun menilai tudingan tersebut tidak jelas dari mana asalnya. "Rizieq makin berisik aja ngomong kok kemana-mana," katanya.

Perlu diketahui, Rizieq mengaku tidak kaget dituntut enam tahun penjara dalam perkara di Rumah Sakit Ummi, Bogor, Jawa Barat. Hal ini dikatakan Rizieq dalam nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6).

"Saya tidak kaget dengan tuntutan sadis JPU untuk memenjarakan saya selama 6 tahun, sebab sejak awal rekayasa kasus ini sudah sangat nyata dan kasat mata," kata Rizieq, Kamis (10/6).

Apalagi, kata Rizieq, saat pertama kali ditahan dalam kasus kerumunan Petamburan pada 12 Desember 2020 lalu, salah satu staf presiden bidang Intelijen Diaz Hendropriyono, disebut Rizieq, memberikan isyarat kepadanya melalui media sosial. Rizieq pun menuding Diaz Hendropriyono diduga terlibat dalam pembantaian 6 laskar FPI pada 7 Desember 2020.

"Apalagi saat pertama kali saya ditahan dalam kasus kerumunan Petamburan, pada tanggal 12 Desember 2020 salah satu Staf Presiden Bidang Intelijen Diaz Hendropriyono yang diduga kuat terlibat dalam pembantaian 6 laskar pengawal saya pada tanggal 7 Desember 2020, langsung memposting pesan singkat dalam akun Instagram dan Twitter resminya dengan bunyi 'Sampai Ketemu di 2026'," kata Rizieq.

"Diaz sebagaimana ayahnya AM Hendropriyono masih belum puas dengan pembantaian 6 Laskar pengawal saya, sehingga masih terus mengejar agar saya dihukum berat," sambungnya.

Selain itu, Rizieq mengungkapkan, jika salah seorang yang dianggap sebagai buzzer bayaran istana yakni Denny Siregar telah memposting adanya perintah penahannya.

"Bahkan buzzer RP bayaran istana yang selama ini kebal hukum, berkali-kali dilaporkan tapi tidak pernah diproses, yaitu Denny Siregar yang telah memposting cuitan lebih vulgar lagi, yaitu mengakui adanya perintah langsung dari atas untuk habisi saya," ungkapnya.

"Sebenarnya doi awal-awal masih berkelit untuk enggak mau datang ke polis. Tapi tiba-tiba dengan perintah yang mengerikan 'habisi aja kalau dia enggak mau datang. Kita capek nunggunya. Ini perintah dari atas langsung," cuitan Denny yang disebut Rizieq.

Menurutnya, jika cuitan itu memang benar, ada sebuah rekayasa dalam kasus yang menjeratnya tersebut.

"Jika cuitan ini benar, maka berarti memang ada rekayasa kasus saya dari penyidik kepolisian, namun jika cuitan ini tidak benar, maka berarti fitnah terhadap polisi yang mestinya Denny Siregar diproses dan ditangkap. Faktanya Denny Siregar dibiarkan hingga saat ini, sehingga cuitannya tersebut menimbulkan berbagai asumsi negatif terhadap Institusi Kepolisian bahkan terhadap Istana Presiden," jelasnya.

"Belum lagi cuitan-cuitan hinaan dan fitnah lainnya yang dipropagandakan oleh para Buzzer Rp seperti Abu Janda, Ade Armando, Eko Kuntadi, Guntur Romli, dan lainnya, serta akun-akun jahat kaki tangan Oligarki Anti Tuhan seperti akun @digembook dan lainnya," sambungnya.

Ia beranggapan, semuanya itu diyakini adanya Operasi Intelijen Hitam Berskala Besar dengan target Rizieq serta keluarga.

"Kesemuanya ini semakin meyakinkan bahwa memang di sana ada Operasi Intelijen Hitam Berskala Besar untuk menarget saya dan keluarga serta kawan-kawan," ucapnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Babak Baru, Polisi Naikan Kasus Tudingan Aiman Witjaksono 'Polisi Tidak Netral' ke Penyidikan
Babak Baru, Polisi Naikan Kasus Tudingan Aiman Witjaksono 'Polisi Tidak Netral' ke Penyidikan

Salah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.

Baca Selengkapnya
Reaksi Kubu Aiman Witjaksono Usai Polisi Naikkan Kasus Tudingan 'Polisi Tak Netral' ke Penyidikan
Reaksi Kubu Aiman Witjaksono Usai Polisi Naikkan Kasus Tudingan 'Polisi Tak Netral' ke Penyidikan

Polda Metro Jaya menaikkan kasus Aiman Witjaksono terkait tudingan 'Polisi Tidak Netral' ke tahap penyidikan.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum

Aiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dilaporkan Bikin Hoaks Pemilu, Aiman Ngaku Tak Sebut Polri Tapi Oknum
VIDEO: Dilaporkan Bikin Hoaks Pemilu, Aiman Ngaku Tak Sebut Polri Tapi Oknum

Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum

Baca Selengkapnya
Kapolres Klaim yang Arogan saat Penangkapan Saipul Jamil Bukan Anggota Polisi, Tapi Warga Ikut-ikutan
Kapolres Klaim yang Arogan saat Penangkapan Saipul Jamil Bukan Anggota Polisi, Tapi Warga Ikut-ikutan

yahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.

Baca Selengkapnya