JK sebut tempat 10 WNI ditawan beda dengan tentara Filipina dibantai
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah baku tembak kelompok Abu Sayyaf dengan tentara Filipina untuk membebaskan 10 Warga Negara Indonesia di Pulau Basilan, kemarin. Menurut Jusuf Kalla, 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf tak berada di Pulau Basilan.
"Sama sekali tidak. Itu di tempat lain, di pulau lain," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (11/4). Dia menambahkan TNI juga belum diizinkan masuk ke Filipina.
Pria akrab disapa JK berharap 10 WNI dapat dibebaskan dengan segera. Saat ini pemerintah juga masih berkomunikasi dengan Otoritas Filipina untuk membebaskan 10 WNI tersebtu.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang menolak dipayungi di Bandara Indonesia? Jackie Chan (berpakaian biru putih) terlihat keluar dari pesawat. Dia telah diantisipasi oleh staf dan sekuriti. Orang-orang yang sudah menunggu kedatangan Jackie Chan langsung melihat dia tersenyum. Dengan tidak banyak basa-basi, aktor yang terkenal sering berakting tanpa menggunakan stuntman itu langsung berjalan dengan cepat.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
"Ya saya masih begitu. Masih bicara dengan pemerintah Filipina. Masih, mudah-mudahan bisa cepat selesailah. Ya tentu kita berusaha keras untuk menjaga keselamatannya. Oleh karena itu mudah-mudahan bisa cepat selesailah," kata dia.
Lanjut dia, saat ini perusahaan 10 WNI bekerja juga berupaya untuk membebaskan dengan membayar Rp 14,2 miliar. Namun pemerintah mengutamakan negoisasi.
"Ya pasti karena untuk menjaga keselamatan itu ya pasti pemerintah, perusahaan juga berupaya. Pemerintah tidak campur tangan soal itu. kita tidak tahu soal itu, tidak tahu," tandasnya.
Seperti diketahui, sedikitnya 50 tentara Filipina luka-luka akibat baku tembak dengan kelompok militan Abu Sayyaf. Selain itu 18 tentara Filipina juga tewas dan 4 tentara Filipina dipancung oleh kelompok militan Abu Sayyaf. Mereka bentrok dengan 100 kelompok militan Abu Sayyaf selama 10 jam.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca Selengkapnya“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaPredikat dari PBB tersebut, kata dia, merupakan pencapaian tersendiri jika dibandingkan dengan penilaian sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca Selengkapnya