Kasus Pura-Pura Mati di Bogor, Polisi Buka Kemungkinan Tetapkan Tersangka
Merdeka.com - Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka kegaduhan atas aksi pura-pura mati yang dilakukan US (40), warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Mereka masih melihat fakta hukum dan kemanfaatannya untuk masyarakat.
"Kita lihat fakta hukum dan konstruksi pasalnya ya. Nanti kita ada skala prioritas mana yang kami buktikan lebih dahulu, sejauh mana kemanfaatannya bagi masyarakat," jelas Iman, Rabu (16/11).
Menurut Iman, saat ini pihaknya fokus untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, Mereka membuka seluruh fakta yang sebenarnya terjadi dalam kasus pura-pura mati ini.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Kramat Tunggak? 'Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih,' ujarnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Tentunya yang terpenting meluruskan terlebih dahulu informasi yang beredar di tengah masyarakat jangan sampai nanti menerima informasi yang tidak benar sehingga berasumsi yang tidak-tidak atau berpikiran yang irasional," tegasnya.
Diduga Terlilit Utang
Sebelumnya, polisi menemukan fakta lain di balik aksi pura-pura mati yang dilakukan US. Aksi itu ternyata dilakukan untuk menghindari lilitan utang.
"Fakta menarik yang sedang didalami, dari pembicaraan yang dilakukan istri US dengan driver ambulans, berkeluh kesah terkait utang yang melilit keluarga dan banyak yang menagih," kata Iman, Rabu (16/11).
Iman menerangkan, dari hasil penyelidikan sejauh ini, kepolisian memastikan bahwa US dan istrinya Y tidak melakukan perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, seperti yang disampaikan belakangan ini.
Namun, US, Y dan anaknya dijemput dari suatu tempat di bilangan Jakarta Selatan oleh sopir ambulans dalam keadaan sehat. Kemudian, saat tiba di Rest Area Cibubur, saat sopir dan kernet ambulans istirahat, US sudah tidak ada di lokasi.
"Baru diketahui (US) ada di dalam peti itu ketika peti diturunkan. Saat ini US dan istrinya belum berkenan untuk dimintai keterangan. Kami beri kesempatan kepada yang bersangkutan untuk pemulihan," jelas Iman.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaBrigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam mobil Alphard di halaman sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan pada Kamis (25/4).
Baca SelengkapnyaJika penggembala membela diri, Mahfud mengungkapkan, seharusnya tidak menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaSementara korban mutilasi E hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaBerdasarkan gambar yang disebar di media sosial, setelah dianiaya korban tergeletak bersimbah darah di tengah kegelapan malam.
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaKematian Ragil Alfarisi menjadi tanda tanya bagi keluarga, Mereka menduga korban dibunuh bukan bunuh diri.
Baca Selengkapnya