Kementan meneliti virus surra
Merdeka.com - Guna mencegah dan menyebarnya virus Surra di Indonesia, Balitbangtan, Kementan melakukan penelitian terhadap isolat lokal T.evansi.
Isolat banyak digunakan untuk uji biologis dan uji obat baik memalui kerjasama luar negeri, penelitian internal, maupun digunakan oleh Perguruan Tinggi dan lembaga atau institusi penelitian lainnya.
Ada sebanyak 381 isolat yang tersimpan dalam nitrogen cair dan merupakan salah satu "bank T.evansi" di dunia setelah kenya dan United Kingdom.
-
Mengapa penemuan gambar ternak penting? Penemuan gambar ternak pada seni cadas kuno menjadi salah satu bukti penting yang menunjukkan fakta 'Sahara hijau' di masa lalu.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Siapa yang diundang stasiun televisi untuk menjelaskan metode ternaknya? Bagaimanapun, Widodo dianggap berhasil mengembangkan metode pemberian pakan dengan fermentasi. Beberapa kali ia diundang oleh stasiun televisi lokal untuk menjelaskan metode yang ia terapkan. (Foto: YouTube Widodo Jogja)
"Beberapa metode sederhana juga telah dikembangkan untuk membantu tugas lapangan dalam mendiagnosis surra termasuk melakukan uji coba surra sebelum obat dikomersialkan," kata Plt Badan Litbang Pertanian, Muhammad Pratama Yupdi, Senin (21/4).
Balitbangtan juga menyuplai antigen surra sesuai dengan permintaan Dinas Peternakan dan melakukan pelayanan publik terhadap deteksi surra.
Tim Balitbangtan melakukan uji coba berbasis bahan kimia. Selain itu, balitbangtan juga telah melakukan uji-uji obat yang berbasis herbal dan nano teknologi menggunakan logam yang terserap tubuh dengan melibatkan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Saat ini, kegiatan penelitian secara in vivo sedang berlangsung sebagai tindak lanjut dari hasil uji in vitro, Balitbangtan juga telah melatih tenaga medis di lapangan dan memberikan kuliah singkat ke tenaga medis di lapangan," ujarnya.
Berdasarkan serologis terhadap beberapa peternak di daerah wabah surra, dari 24 sampel, ada 4 sampel di antaranya positif terhadap antigen surra. Hasil ini setidaknya mengindikasikan adanya kontak vektor surra kepada para peternak yang kemungkinan dapat menjadi pintu awal adanya evolusi parasit ini terhadap manusia.
Disamping itu, Balitbangtan telah merancang kit diagnostik cepat untuk surveilan surra di lapangan. Strategi penanggulangan surra pada ternak di Indonesia yang melibatkan tindakan pengobatan dan pengendalian vektor lalat masih belum sepenuhnya berjalan efektif, termasuk pengawasan lalu lintas ternak terutama untuk pengembangan kawasan ternak.
"Beberapa kegiatan penelitian terkait uji obat dan vektor perlu dilakukan untuk pengendalian Surra di masa mendatang," imbuhnya.
"Terkait dengan potensi surra sebagai penyakit zoonosis, perlu kerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan surveilans kepada para peternak, khususnya di daerah wabah Surra," lanjutnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
virus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaGejala antraks muncul tergantung pada bagaimana kita terinfeksi oleh bakteri penyebabnya, bisa melalui kulit, pernapasan, hingga jarum suntik.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaAntraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa melompat ke manusia.
Baca SelengkapnyaNipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular dari hewan ke manusia seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung semakin meningkat.
Baca Selengkapnya