Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementan meneliti virus surra

Kementan meneliti virus surra ilustrasi virus. ©2012 Vk.com

Merdeka.com - Guna mencegah dan menyebarnya virus Surra di Indonesia, Balitbangtan, Kementan melakukan penelitian terhadap isolat lokal T.evansi. 

Isolat banyak digunakan untuk uji biologis dan uji obat baik memalui kerjasama luar negeri, penelitian internal, maupun digunakan oleh Perguruan Tinggi dan lembaga atau institusi penelitian lainnya.

Ada sebanyak 381 isolat yang tersimpan dalam nitrogen cair dan merupakan salah satu "bank T.evansi" di dunia setelah kenya dan United Kingdom.

"Beberapa metode sederhana juga telah dikembangkan untuk membantu tugas lapangan dalam mendiagnosis surra termasuk melakukan uji coba surra sebelum obat dikomersialkan," kata Plt Badan Litbang Pertanian, Muhammad Pratama Yupdi, Senin (21/4).

Balitbangtan juga menyuplai antigen surra sesuai dengan permintaan Dinas Peternakan dan melakukan pelayanan publik terhadap deteksi surra. 

Tim Balitbangtan melakukan uji coba berbasis bahan kimia. Selain itu, balitbangtan juga telah melakukan uji-uji obat yang berbasis herbal dan nano teknologi menggunakan logam yang terserap tubuh dengan melibatkan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Saat ini, kegiatan penelitian secara in vivo sedang berlangsung sebagai tindak lanjut dari hasil uji in vitro, Balitbangtan juga telah melatih tenaga medis di lapangan dan memberikan kuliah singkat ke tenaga medis di lapangan," ujarnya.

Berdasarkan serologis terhadap beberapa peternak di daerah wabah surra, dari 24 sampel, ada 4 sampel di antaranya positif terhadap antigen surra. Hasil ini setidaknya mengindikasikan adanya kontak vektor surra kepada para peternak yang kemungkinan dapat menjadi pintu awal adanya evolusi parasit ini terhadap manusia.

Disamping itu, Balitbangtan telah merancang kit diagnostik cepat untuk surveilan surra di lapangan. Strategi penanggulangan surra pada ternak di Indonesia yang melibatkan tindakan pengobatan dan pengendalian vektor lalat masih belum sepenuhnya berjalan efektif, termasuk pengawasan lalu lintas ternak terutama untuk pengembangan kawasan ternak. 

"Beberapa kegiatan penelitian terkait uji obat dan vektor perlu dilakukan untuk pengendalian Surra di masa mendatang," imbuhnya.

"Terkait dengan potensi surra sebagai penyakit zoonosis, perlu kerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan surveilans kepada para peternak, khususnya di daerah wabah Surra," lanjutnya.

(mdk/cza)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024

virus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Gejala Antraks, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mencegahnya
Gejala Antraks, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mencegahnya

Gejala antraks muncul tergantung pada bagaimana kita terinfeksi oleh bakteri penyebabnya, bisa melalui kulit, pernapasan, hingga jarum suntik.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Mengenal Antraks: Gejala, Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Mengenal Antraks: Gejala, Proses Penularan dan Cara Mengobatinya

Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa melompat ke manusia.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya

Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi

Sejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.

Baca Selengkapnya
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks

Wabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.

Baca Selengkapnya
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia

Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.

Baca Selengkapnya
Kemenko PMK Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Penyakit Menular Hewan ke Manusia
Kemenko PMK Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Penyakit Menular Hewan ke Manusia

Penyakit menular dari hewan ke manusia seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung semakin meningkat.

Baca Selengkapnya