Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Ariah, pejuang perempuan dalam pemberontakan petani Tambun

Kisah Ariah, pejuang perempuan dalam pemberontakan petani Tambun Malam pagelaran seni HUT DKI Jakarta. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Tari kolosal bernuansa Betawi menjadi salah satu suguhan dalam perayaan HUT DKI Jakarta ke-486. Tari itu mengisahkan tentang sosok perempuan bernama Ariah. Ariah gigih memperjuangkan hak-hak rakyat yang dibelenggu oleh penjajah Belanda.

Ceritanya, tahun 1869 di beberapa daerah, salah satunya Tambun, Bekasi, banyak warga pribumi yang mengalami tindakan semena-mena dari kolonial Belanda. Tanah mereka banyak diakui oleh para penjajah, bahkan para petani dipaksa menyetor 50 persen hasil panen kepada tuan tanah.

Kondisi ini jelas saja merugikan rakyat. Akhirnya, muncul seorang petualang yang dikenal dengan nama Bapak Rama. Pria asal Cirebon ini mengajak para petani untuk kembali merebut tanah-tanah partikelir dari Belanda dan para tuan tanah. Sebab, Rama yakin itu adalah tanah penduduk.

Orang lain juga bertanya?

Awalnya, Rama mengajak sejumlah petani untuk merebut tanah-tanah partikelir antara Citarum sampai Cisadane. Dengan tekad bulat, Rama memutuskan akan melakukan serangan. Hal itu disampaikan saat ibu mertuanya mengawinkan putrinya di Ratujaya, Depok.

Bapak Rama biasa disapa dengan nama Pangeran Alibasah. Setelah berdoa, Alibasah meramalkan tanggal 20 bulan Haji (3 April 1869) akan terjadi gerhana bulan. Nah, pada saat serangan akan dilancarkan dengan perhitungan tentara Belanda tidak akan bisa melihat mereka.

Alibasah memutuskan untuk melakukan penyerangan merebut Tambun, Depok, Buitenzorg (Bogor) dan Batavia. Namun rencana itu rupanya tercium oleh tentara Belanda. Akhirnya, serbuan hanya dilakukan ke Tambun, Bekasi.

Pagi hari di tanggal 5 April, Alibasah beserta 100 orang pengikutnya bergerak dari Cimuning ke Tambun. Dalam perjalanan jumlah pengikutnya bertambah jadi 300 orang. Asisten Residen dan seorang dokter Jawa yang kebetulan bertugas di Tambun terbunuh bersama tujuh orang lainnya.

Setelah kejadian itu, Alibasah dan pengikutnya langsung menjadi target utama Belanda. Akhirnya, pada 17 Juni 1869, Alibasah tertangkap bersama 302 orang pengikutnya ditangkap. Dua hari jelang persidangan, Alibasah meninggal.

Namun versi lain mengatakan saat tertangkap Rama dan dua orang pengikutnya dieksekusi di tempat. Sedangkan 21 petani pemberontak dijatuhi hukuman mati gantung kepala pada Agustus 1869. Eksekusi dilakukan di lapangan militer Jatinegara, sekarang lapangan Jenderal Urip Sumohardjo.

Alisabah tidak berjuang sendiri, ada juga sosok perempuan tangguh bernama Ariah. Ia pejuang wanita yang mempertahankan martabat dan kehormatan kala itu. Perjuangan Ariah ini dipentaskan dalam drama kolosal yang digelar di Monas semalam.

Kisah percintaan Ariah juga ditampilkan. Ariah jatuh hati pada pria bernama Juki karena pemuda itu menolongnya saat digoda oleh para centeng waktu bermain dengan teman-temannya.

Ariah turut andil dalam pemberontakan para petani di Tambun. Ariah merupakan pejuang perempuan yang ikut serta dalam melawan penindasan kolonial.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku terharu dengan kisah Ariah. Mega berpesan agar warga DKI harus lebih menggali cerita sejarah. Sebab, sekarang ini cerita kepahlawanan sering terlupakan.

"Saya melihat Ariah, memang saya merasa sangat terharu karena memang diambil dari sejarah pemberontakan petani Tambun," ujar Mega usai menonton Ariah di Silang Monas Jakarta, Jumat (28/6).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku sangat berkesan dengan drama kolosal itu. "Bagus sekali mengangkat nilai-nilai perjuangan," kata Jokowi yang mengaku sudah membaca kisah tersebut sebelumnya.

Tahun depan, Jokowi berjanji bakal menggelar kembali pertunjukan seperti Ariah. Namun, drama tersebut akan digelar dengan tema yang berbeda. "Ya mungkin dengan tema berbeda-beda," katanya.

*Diolah dari berbagai sumber*

Baca juga:

Nonton drama Ariah, Jokowi diberi buku sejarah sama penonton

Jokowi lesehan bareng warga Jakarta tonton drama tari 'Ariah'

Tahun depan, Jokowi janji gelar tari Ariah dengan tema berbeda

Drama tari 'Ariah', kisah perjuangan wanita Betawi masa kolonial (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten

Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir

Kabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
Pocut Baren, Panglima Perang Wanita Asal Gome yang Gigih Berjuang Melawan Belanda
Pocut Baren, Panglima Perang Wanita Asal Gome yang Gigih Berjuang Melawan Belanda

Sosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.

Baca Selengkapnya
Ipar Pangeran Diponegoro Ini Disebut Mirip Pahlawan Terkenal Dunia, Tak Gentar Menentang Penindas hingga Bikin Pihak Lawan Kewalahan
Ipar Pangeran Diponegoro Ini Disebut Mirip Pahlawan Terkenal Dunia, Tak Gentar Menentang Penindas hingga Bikin Pihak Lawan Kewalahan

Ipar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.

Baca Selengkapnya
Sosok Siti Manggopoh, Kisah Pemimpin Perang Melawan Kolonial Belanda di Ranah Minang
Sosok Siti Manggopoh, Kisah Pemimpin Perang Melawan Kolonial Belanda di Ranah Minang

Sosok pahlawan wanita berdarah Minang ini berjuang di garda terdepan melawan dan menentang sistem kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya
Kisah Malahayati, Pahlawan Perempuan dari Aceh yang Menaklukan Cornelis de Houtman
Kisah Malahayati, Pahlawan Perempuan dari Aceh yang Menaklukan Cornelis de Houtman

Malahayati merupakan seorang laksamana wanita dari Aceh yang berhasil menaklukan Kapten Belanda, Cornelis de Houtman.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera

Pemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Sosok Depati Amir, Pahlawan Nasional Kebanggaan Masyarakat Bangka Belitung

Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.

Baca Selengkapnya
Srikandi Asal Aceh Ini Jadi Panglima Perang Lawan Penjajah Belanda, Penerus Perjuangan Cut Nyak Dien
Srikandi Asal Aceh Ini Jadi Panglima Perang Lawan Penjajah Belanda, Penerus Perjuangan Cut Nyak Dien

Sosok srikandi asal Aceh menjadi panglima perang menggantikan Cut Nyak Dien saat melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan

Suku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.

Baca Selengkapnya
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya

Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.

Baca Selengkapnya
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya