Kisah Ariah, pejuang perempuan dalam pemberontakan petani Tambun
Merdeka.com - Tari kolosal bernuansa Betawi menjadi salah satu suguhan dalam perayaan HUT DKI Jakarta ke-486. Tari itu mengisahkan tentang sosok perempuan bernama Ariah. Ariah gigih memperjuangkan hak-hak rakyat yang dibelenggu oleh penjajah Belanda.
Ceritanya, tahun 1869 di beberapa daerah, salah satunya Tambun, Bekasi, banyak warga pribumi yang mengalami tindakan semena-mena dari kolonial Belanda. Tanah mereka banyak diakui oleh para penjajah, bahkan para petani dipaksa menyetor 50 persen hasil panen kepada tuan tanah.
Kondisi ini jelas saja merugikan rakyat. Akhirnya, muncul seorang petualang yang dikenal dengan nama Bapak Rama. Pria asal Cirebon ini mengajak para petani untuk kembali merebut tanah-tanah partikelir dari Belanda dan para tuan tanah. Sebab, Rama yakin itu adalah tanah penduduk.
-
Mengapa Belanda menyerang Aceh? Belanda masih terus berusaha menebus pertahanan Aceh sampai tahun 1896.
-
Kenapa Belanda menguasai wilayah Batak? Selain menguasai wilayah, Belanda pun juga membawa pengaruh budaya baru, yaitu penyebaran agama kristen yang tergabung dalam gerakan Rijnsche Zending dan tokoh penyebarannya yaitu Nommensen.
-
Mengapa Pangeran Diponegoro melawan Belanda? Perang Diponegoro (1825-1830) adalah konflik antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda yang dipicu oleh pemasangan patok-patok di lahan milik Diponegoro dan eksploitasi terhadap rakyat dengan pajak tinggi.
-
Bagaimana para jawara banten melawan penjajah? Luar biasanya, para jawara tersebut mampu melawan kekuatan senjata berteknologi tinggi Belanda dan Jepang hanya dengan tangan kosong. Mereka sudah terkenal kebal sejak dulu, melalui ilmu tradisional yang digunakan dengan bijak.
-
Bagaimana Belanda menguasai Purwokerto? Setelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda. Tanggal 30 Juli 1947, Kota Purwokerto hancur lebur. Banyak bangunan yang dihancurkan. Asap-asap kebakaran mengepul di mana-mana. Pada saat itu, Panglima Divisi II Tentara Republik Indonesia (TRI), Gatot Subroto, menginstruksikan pelaksanaan taktik bumi hanguskan.
-
Mengapa Belanda ingin menaklukkan Aceh? Pada tahun 1898, di bawah arahan Van Heutsz, Belanda melakukan ekspedisi militer untuk menaklukkan wilayah Aceh. Selama ekspedisi, Snouck ditugaskan sebagai penasihat dan konsultan untuk memberikan informasi dan pandangan dalam menaklukkan masyarakat muslim.
Awalnya, Rama mengajak sejumlah petani untuk merebut tanah-tanah partikelir antara Citarum sampai Cisadane. Dengan tekad bulat, Rama memutuskan akan melakukan serangan. Hal itu disampaikan saat ibu mertuanya mengawinkan putrinya di Ratujaya, Depok.
Bapak Rama biasa disapa dengan nama Pangeran Alibasah. Setelah berdoa, Alibasah meramalkan tanggal 20 bulan Haji (3 April 1869) akan terjadi gerhana bulan. Nah, pada saat serangan akan dilancarkan dengan perhitungan tentara Belanda tidak akan bisa melihat mereka.
Alibasah memutuskan untuk melakukan penyerangan merebut Tambun, Depok, Buitenzorg (Bogor) dan Batavia. Namun rencana itu rupanya tercium oleh tentara Belanda. Akhirnya, serbuan hanya dilakukan ke Tambun, Bekasi.
Pagi hari di tanggal 5 April, Alibasah beserta 100 orang pengikutnya bergerak dari Cimuning ke Tambun. Dalam perjalanan jumlah pengikutnya bertambah jadi 300 orang. Asisten Residen dan seorang dokter Jawa yang kebetulan bertugas di Tambun terbunuh bersama tujuh orang lainnya.
Setelah kejadian itu, Alibasah dan pengikutnya langsung menjadi target utama Belanda. Akhirnya, pada 17 Juni 1869, Alibasah tertangkap bersama 302 orang pengikutnya ditangkap. Dua hari jelang persidangan, Alibasah meninggal.
Namun versi lain mengatakan saat tertangkap Rama dan dua orang pengikutnya dieksekusi di tempat. Sedangkan 21 petani pemberontak dijatuhi hukuman mati gantung kepala pada Agustus 1869. Eksekusi dilakukan di lapangan militer Jatinegara, sekarang lapangan Jenderal Urip Sumohardjo.
Alisabah tidak berjuang sendiri, ada juga sosok perempuan tangguh bernama Ariah. Ia pejuang wanita yang mempertahankan martabat dan kehormatan kala itu. Perjuangan Ariah ini dipentaskan dalam drama kolosal yang digelar di Monas semalam.
Kisah percintaan Ariah juga ditampilkan. Ariah jatuh hati pada pria bernama Juki karena pemuda itu menolongnya saat digoda oleh para centeng waktu bermain dengan teman-temannya.
Ariah turut andil dalam pemberontakan para petani di Tambun. Ariah merupakan pejuang perempuan yang ikut serta dalam melawan penindasan kolonial.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku terharu dengan kisah Ariah. Mega berpesan agar warga DKI harus lebih menggali cerita sejarah. Sebab, sekarang ini cerita kepahlawanan sering terlupakan.
"Saya melihat Ariah, memang saya merasa sangat terharu karena memang diambil dari sejarah pemberontakan petani Tambun," ujar Mega usai menonton Ariah di Silang Monas Jakarta, Jumat (28/6).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku sangat berkesan dengan drama kolosal itu. "Bagus sekali mengangkat nilai-nilai perjuangan," kata Jokowi yang mengaku sudah membaca kisah tersebut sebelumnya.
Tahun depan, Jokowi berjanji bakal menggelar kembali pertunjukan seperti Ariah. Namun, drama tersebut akan digelar dengan tema yang berbeda. "Ya mungkin dengan tema berbeda-beda," katanya.
*Diolah dari berbagai sumber*
Baca juga:
Nonton drama Ariah, Jokowi diberi buku sejarah sama penonton
Jokowi lesehan bareng warga Jakarta tonton drama tari 'Ariah'
Tahun depan, Jokowi janji gelar tari Ariah dengan tema berbeda
Drama tari 'Ariah', kisah perjuangan wanita Betawi masa kolonial (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaKabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan wanita berdarah Minang ini berjuang di garda terdepan melawan dan menentang sistem kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaMalahayati merupakan seorang laksamana wanita dari Aceh yang berhasil menaklukan Kapten Belanda, Cornelis de Houtman.
Baca SelengkapnyaPemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.
Baca SelengkapnyaDengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Baca SelengkapnyaSosok srikandi asal Aceh menjadi panglima perang menggantikan Cut Nyak Dien saat melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSuku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca Selengkapnya