Kisah tubuh Soeharto yang wangi cendana
Merdeka.com - Semasa hidupnya, Mantan Presiden Kedua Republik Indonesia sangat menggemari kayu cendana. Wangi yang ditimbulkan kayu ini memang sangat khas dan bisa membuat siapa saja terbuai.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.
Di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsem jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
-
Siapa saja teman Soeharto yang diundang ke Cendana? Soeharto juga mengundang mantan guru mengajinya Kamsiri.Tiga orang dari desa itu khusus diundang ke rumah Presiden di Jalan Cendana.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat bertemu dengan sahabatnya di Cendana? Pertemuan keempat orang itu berlangsung hangat. Sudah puluhan tahun tidak bertemu. Mereka berpisah tahun 1940, saat Soeharto mendaftar masuk tentara KNIL. Kamin Bercerita Dia Pernah Mimpi Bertemu Singa Besar 'Ternyata saya dipanggil oleh Presiden,' katanya disambut tawa Soeharto dan yang lain.
-
Mengapa Soeharto mengundang teman masa kecilnya ke Cendana? Walau sudah menjadi penguasa Orde Baru, Soeharto ternyata tidak lupa pada temannya saat susah dulu.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Siapa yang memanggil Soeharto 'monyet'? Adalah Kolonel Gatot Soebroto yang memanggil Soeharto, monyet.
Konon saking gandrungnya dengan cendana, Soeharto menamai jalan di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta dengan nama Cendana. Seperti diketahui, Soeharto tinggal di Menteng di Jalan Cendana. Bahkan tubuh Soeharto pun wangi cendana.
Hal ini seperti yang diungkapkan Erwan Juhara dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' halaman 356. Pertama kalinya Erwan bertemu dengan Presiden Soeharto adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Pertemuan pertama itu juga membuat kesan tersendiri dengan sosok Soeharto.
Erwan kala itu di tahun 1996 adalah seorang guru di SMA 1 Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Erwan kemudian mengikuti lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional. Erwan pun terpilih sebagai nominasi dari 120 guru se-Indonesia dipanggil dan dikarantina di Taman Mini Indonesia Indah.
Erwan ditetapkan sebagai juara kategori SMA dan Muhammad Iqbal dari NTB juara untuk kategori guru SMP. Pada tanggal 26 November 1996, Iqbal menerima hadiah simbolis dari Presiden Soeharto dan Wapres Try Sutrisno. Saat itulah untuk pertama kalinya Erwan dan Iqbal bertemu bertatap muka bahkan sempat berbincang dengan penguasa orde baru itu.
"Iqbal lebih dahulu mencium tangan Soeharto dan berbicara sejenak kepadanya. Tiba giliran tangan saya mencium tangannya. Saya menghirup harum kayu cendana selain wangi tubuh Soeharto yang tidak bisa saya lupakan," ujar Erwan dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' halaman 356.
Saat itu, Soeharto sempat berpesan kepada Erwan. Soeharto juga menyatakan kekagumannya kepada Erwan karena menjadi guru di usia relatif muda.
"Menjadi guru itu harus tekun ya. Kalau nanti wis teken, pastine tekan," ujar Soeharto menasihati Erwan kala itu.
Erwan hanya bisa tersenyum dan menjawab pendek. "Iya Pak," jawab Erwan.
Karena kecintaannya pada cendana, Soeharto tidak bisa dilepaskan dari kayu wangi itu. Dan hingga kini 'Cendana' sering digunakan oleh pers untuk menyebut sesuatu yang berkaitan dengan Soeharto. Hal ini karena rumah pribadi Soeharto beserta beberapa anaknya terletak di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan pribadi Jenderal Soeharto selalu menarik untuk diulas. Termasuk dengan kondisi kediamannya yang tak banyak diketahui orang.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.
Baca SelengkapnyaSaat airnya masih jernih, banyak warga sekitar yang mandi di sendang tersebut
Baca SelengkapnyaHubungan Sudjono dengan Soeharto sudah dimulai sejak mereka masih sama-sama bertugas militer.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaPertapaan di dataran tinggi Dieng Ini selalu ramai pengunjung karena dipercaya permudah urusan studi hingga menikah.
Baca SelengkapnyaMulai dari anak, cucu serta cicit Presiden Soeharto semua kompak berkumpul di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaBanyak hal unik yang bisa ditemui di Istana Cipanas
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaPada Lebaran tahun ini, keluarga besar Cendana kembali berkumpul dengan penuh keceriaan.
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca Selengkapnya