KKB Ditetapkan Jadi Teroris, Anggota DPR Bicara Ego Antarsatuan Tugas di Papua
Merdeka.com - Penetapan label teroris terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bukan sesuatu yang dibutuhkan pemerintah. Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas menilai langkah itu tidak akan menguntungkan pemerintah.
Menurutnya, pemerintah justru memerlukan evaluasi operasi yang selama ini digelar. Sebab, Yan menyebut selama ini masih terjadi persaingan antara komandan satuan tugas di Papua.
"Karena KKB di Papua tidak terlalu banyak dan mudah saja untuk kita tangkap sepanjang kita bisa membangun komunikasi yang baik dan bersinergi antara yang organik dan nonorganik di Papua," ujar Yan di DPR, Kamis (29/4).
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Apa itu kepemimpinan? Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.
-
Kenapa persaingan menjadi polwan ketat? Persaingan untuk menjadi polwan sangatlah ketat dan tidak mudah. untuk itu, Anda harus mempersiapkan fisik dan mental secara maksimal sebelum memutuskan untuk mendaftarkan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal? Konflik vertikal mengacu pada bentuk konflik atau pertentangan yang terjadi antara tingkatan atau lapisan yang berbeda dalam struktur organisasi atau masyarakat.
-
Siapa yang memimpin Kopassus di Timor Timur? Kisah ini Disampaikan Jenderal (Purn) Agum Gumelar Saat itu Agum masih berpangkat perwira menengah dan bertugas di Timor Timur tahun 1982. Dia memimpin Komando Pasukan Sandi Yudha (kini Kopassus).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
"Kalau saya lihat persaingan antar komandan masih terus berlangsung. Sehingga ego antara satuan tugas di bawah juga itu sangat dominan sekali," ujar Yan.
Pertarungan ego antar satuan tugas ini membuat bingung operasi di lapangan. Dia menyebut seharusnya hal ini yang diperbaiki oleh pemerintah.
"Kita harus tahu persis penanganan selama ini sudah sinkron enggak, persepsinya sama enggak. Kalau belum sinkron persepsi belum sama bagaimana ke depan kita menetapkan protap sama untuk operasi satuan tugas yang kita tempatkan di Papua," kata Yan.
Politikus Gerindra ini meminta pemerintah evaluasi kembali penetapan status terorisme bagi KKB. Apalagi, UU Terorisme lemah bila menghadapi KKB.
Melalui UU Terorisme yang terdepan melakukan operasi adalah polisi. Sementara TNI memberi bantuan. Sementara Polri tidak mampu untuk menyelesaikan masalah teror di Papua.
"Karena dengan UU terorisme kita melihat apakah polisi mampu untuk bisa menyelesaikan masalah teror di Papua atau tidak karena selama ini setahu saya, tanpa dukungan TNI polisi tidak akan mampu menyelesaikan masalah teroris di Papua," kata Yan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaCalon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mirwazi mengungkapkan, banyak terjadi sifat ego sektoral di KPK.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaGumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
Baca Selengkapnya