Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiwa UIN Demo Rektor Minta Penjelasan Jual Beli Jabatan Senilai Rp 5 M

Mahasiwa UIN Demo Rektor Minta Penjelasan Jual Beli Jabatan Senilai Rp 5 M Mahasiswa UIN demo rektor. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Ketua MK Mahfud MD menyebut nama Prof Andi yang merupakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) terlibat jual beli jabatan sebesar Rp 5 miliar. Hal itu diungkap Mahfud dalam sebuah program televisi yang mengangkat tema kasus jual beli jabatan menyeret Romahurmuziy, eks Ketua Umum PPP.

Terkait pernyataan Mahfud, ratusan mahasiswa UIN berunjuk rasa menuntut penjelasan dari si petinggi kampus.

"Statemen bapak Mahmud MD, seorang akademisi yang diakui kredibilitasnya disampaikan dalam sebuah acara di media nasional. Kenapa sampai sekarang Rektor UNM, (Prof Musafir Pababari) belum memberikan klarifikasi terbuka juga secara nasional untuk mengcounter pernyataan itu kalau tidak benar. Menuntut bapak Mahfud MD untuk membuktikan statmennya karena dianggap menciderai marwah kampus ini yang dikenal sebagai kampus peradaban. Lalu kepada KPK, kami minta untuk mengusut kasus tersebut jika memang ada indikasi seperti itu," kata Edy Satriawan, koordinator aksi, Senin (25/3).

Orang lain juga bertanya?

Menemui pendemo, Wakil Rektor II UIN Alauddin, Prof Mardan membantah pernyataan Mahfud.

"Tidak ada Rp 5 miliar itu. Dari mana calon rektor mau bayar Rp 5 miliar. Cuma berapa tunjangannya (tunjangan rektor)," ujarnya.

Prof Mardan adalah salah satu calon rektor UIN di tahun 2014 lalu tapi yang memenangkan pemilihan rektor kala itu adalah Prof Andi Faisal Bakti. Namun dalam perjalanannya kemudian, Kementerian Agama tidak melantiknya sebagai rektor meskipun menangkan pemilihan rektor itu.

Ia mengklaim tunjangan rektor tidak seberapa. "Sekarang kalau ada proyek, tidak dapat sekian persen. Beda dengan dulu, rektor dapat 10 persen," katanya.

"Jadi Rp 2,5 miliar saja belum tentu kembali (Kalau sudah jadi rektor)," sambung Prof Mardan.

Saat ditanya apakah pihak rektorat membentuk tim internal untuk melakukan pengusutan terkait dugaan jual beli jabatan itu, Prof Mardan berdalih, pernyataan Mahfud tidak didukung fakta dan terlalu objektif.

"Dengan mendengar itu yang pernyataannya tidak didukung dengan bukti dan fakta, akhirnya muncul keraguan saya, negarawan atau tidak," ujarnya.

Adapun mengenai tuntutan mahasiswa yang meminta rektor UIN untuk melakukan klarifikasi resmi terbuka secara nasional, kata Prof Mardan, akan disampaikan ke rektor UIN sepulang dari Halmahera bahwa mahasiswa menuntut rektor untuk segera melakukan press release Rabu depan.

"Rektor lagi tidak ditempat dan saya hanya diberi kuasa, tidak berwenang untuk beri keputusan. Akan saya sampaikan saja aspirasi mahasiswa inginkan ini," kata Prof Mardan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengakuan Mahasiswa UNM yang Didorong Dosen Gara-Gara Protes Kebijakan Kampus
Pengakuan Mahasiswa UNM yang Didorong Dosen Gara-Gara Protes Kebijakan Kampus

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.

Baca Selengkapnya
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS

Rektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Berdamai dengan Mahasiswa, Rektor Unri Cabut Laporan Terkait Tudingan 'Broker Pendidikan'
Berdamai dengan Mahasiswa, Rektor Unri Cabut Laporan Terkait Tudingan 'Broker Pendidikan'

Rektor mengatakan, pencabutan laporan ini dilakukan setelah adanya mediasi yang difasilitasi oleh Ditreskrimsus Polda Riau.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Mahasiswa Uang Kuliah Naik Tinggi
VIDEO: Emosi Mahasiswa Uang Kuliah Naik Tinggi

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengadu ke Komisi X DPR terkait kenaikan biaya uang kuliah

Baca Selengkapnya
BEM SI Ngadu ke DPR Mahalnya UKT: Kenaikan Bisa 300-500 Persen
BEM SI Ngadu ke DPR Mahalnya UKT: Kenaikan Bisa 300-500 Persen

Ihsan mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan rektorat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Janji Menteri Nadiem Hentikan Kenaikkan Biaya Kuliah Jika Tak Masuk Akal!
VIDEO: Janji Menteri Nadiem Hentikan Kenaikkan Biaya Kuliah Jika Tak Masuk Akal!

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, memastikan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) sesuai tingkat ekonomi mahasiswa

Baca Selengkapnya
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS

Rektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.

Baca Selengkapnya
Usai Kasus Arisan Bodong Rp1,9 Miliar Viral, Sejoli Mahasiswa Unisba Tak Lagi Ngampus
Usai Kasus Arisan Bodong Rp1,9 Miliar Viral, Sejoli Mahasiswa Unisba Tak Lagi Ngampus

Unisba terus memantau perkembangan kasus ini seiring berjalannya waktu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nestapa Rektor ISBI Bandung, Curhat Honornya Banyak Dipotong Sisa Rp500 Ribu
VIDEO: Nestapa Rektor ISBI Bandung, Curhat Honornya Banyak Dipotong Sisa Rp500 Ribu

Retno menjelaskan gaji untuk rektor sebesar Rp5 juta. Namun upah tersebut dipotong dengan honor fungsional.

Baca Selengkapnya
Protes Iuran Pengembangan Institusi, Mahasiswa Pilih Berkemah di Balairung UGM
Protes Iuran Pengembangan Institusi, Mahasiswa Pilih Berkemah di Balairung UGM

Para mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.

Baca Selengkapnya
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi

Dokter Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Usai Gelar Guru Besar Dicopot Mendikbud, 2 Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi Rp57 Miliar ke Gibran
Usai Gelar Guru Besar Dicopot Mendikbud, 2 Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi Rp57 Miliar ke Gibran

Dugaan korupsi itu terjadi mulai dari tahun 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya