Mantan anggota Gafatar tidak ber-KTP dikembalikan ke penampungan
Merdeka.com - Ratusan eks Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) masih berada di lokasi penampungan. Bahkan di antara mereka dikembalikan ke penampungan setelah ikut ke sejumlah daerah. Mereka dikembalikan karena tidak ber-KTP daerah tersebut.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, bahwa tugas Kementerian Sosial (Kemensos) hanya sampai pada tempat penampungan. Selama para eks Gafatar masih di penampungan akan menjadi tanggungan kementerian yang dipimpinnya.
"Kemarin ada yang dari Jawa Barat dikembalikan, karena KTP-nya dari Riau. Mereka sebelumnya satu kelompok, tetapi saat temannya ke Jawa Barat ikut ke Jawa Barat," kata Khofifah Indar Parawansa di Balai Kota Malang, Senin (15/2).
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Dimana AMBS Garut berada? Santri-santri lulusan Madrasah Al Mashduqi Boarding School (AMBS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil mewujudkan mimpi mereka melanjutkan studi ke Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir.
-
Di mana warga Rafah mengungsi? Sumber: Al Jazeera Israel sebelumnya menetapkan Rafah sebagai 'zona aman', tapi kini mengancam melakukan serangan darat di sana, membuat jutaan orang terjebak, ketakutan, dan tidak tahu harus kemana lagi.
-
Bagaimana kondisi Rafathar sekarang? Meskipun alasan di balik insiden tersebut belum diketahui dengan pasti, banyak netizen yang penasaran tentang kondisi terkini Rafathar. Bagaimana keadaannya sekarang?
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
Tetapi setelah dicek, ternyata KTP-nya bukan Jawa Barat. Kejadian serupa juga terjadi di DKI. KTP-nya ternyata bukan DKI, sehingga dikembalikan ke penampungan.
Hingga kini, kata Khofifah, masih ada sebanyak 407 jiwa dari keseluruhan eks Gafatar sebanyak 5.670 jiwa. Jumlah tersebut masih terkonsentrasi di dua titik penampungan yakni di RTTC Bampu Apus dan Asrama Haji Bekasi.
"Terbesar dari Sumatera Utara masih belum diambil oleh Pemprov setempat. Jawa Tengah dan Jawa Timur juga ada, kemudian Jawa Barat juga ada," katanya.
Semula diperhitungkan hanya butuh waktu sekitar lima hari untuk menuntaskan eks Gafatar ini. Tetapi mau tidak mau, mereka tetap harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Tapi dipastikan makanan tetap terpenuhi. Jangan sampai ada yang kurang dalam urusan makanan. Anak-anak harus tetap mendapatkan trauma healing selama di penampungan," tegasnya.
Pihaknya juga membuka kerja sama dengan sejumlah pihak. Bahkan hari ini, Komnas Hak Azasi Manusia (HAM) datang ke asrama haji untuk memantau kondisi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU akan memproses dokumen pada 12-15 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaData tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaRatusan Bacaleg batal bertarung karena sejumlah persoalan
Baca Selengkapnya