Perahu ditabrak kapal, 4 nelayan Sumenep 3 hari terapung di laut
Merdeka.com - Nasib tragis dialami empat nelayan Desa Bancamara, Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Berniat mencari ikan, perahu yang dipakainya tenggelam setelah ditabrak kapal. Keempat nelayan pun terombang-ambing di lautan selama tiga hari.
"Pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB, perahu yang dinaiki empat nelayan tersebut ditabrak kapal yang melintas di sekitar Perairan Raas. Setelah ditabrak kapal tersebut, perahu milik nelayan asal Bancamara itu pecah dan selanjutnya tenggelam," kata Kepala Desa Banraas, Pulau Giliyang, Fathor di Sumenep, Rabu (9/9).
Beruntung keempat nelayan ikan ini selamat setelah ditolong awak kapal asing.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Bagaimana manusia bertahan? Salah satu peneliti di School of Medicine, New York, mengatakan bahwa diperkirakan populasi manusia modern pada saat itu berjumlah 1.280 selama 117.000 tahun lamanya.
-
Apa yang dibuat istri Nelayan Banyuwangi saat musim paceklik? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
"Pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, empat nelayan tersebut sudah berada di rumahnya. Empat nelayan itu berada di tengah laut sekitar tiga hari," lanjutnya.
Pulau Giliyang masuk wilayah Kecamatan Dungkek yang terdiri atas dua desa, yakni Desa Bancamara dan Banraas.
Fathor ikut menjemput empat nelayan setelah tiba di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Rabu dini hari pukul 00.30 WIB.
"Informasi yang kami terima dari personel Basarnas Surabaya bahwa awak kapal asing yang menolong empat nelayan itu melakukan komunikasi dengan Basarnas di Jakarta, dan selanjutnya personel Basarnas Surabaya yang mengevakuasi empat nelayan tersebut di Perairan Raas pada Selasa (8/9) sore," ujarnya.
Keempat nelayan asal Bancamara itu awalnya berangkat dari Pulau Giliyang pada Sabtu (5/9) sore, dan rencananya ke Perairan Raas untuk menangkap ikan.
Ketika perahunya tenggelam, empat nelayan tersebut berhasil meraih boks (tempat penyimpanan) ikan, dan dimanfaatkan sebagai pelampung.
"Selama tiga hari, mereka terus memegang boks ikan tersebut dan terseret arus hingga di perairan yang diperkirakan di sebelah utara Kecamatan Batu Putih. Di perairan tersebut, empat nelayan itu ditolong awak kapal asing pada Selasa (8/9) siang," ujarnya.
Selama terkatung-katung di tengah laut, kata dia, empat nelayan tersebut mengonsumsi mi instan mentah dan bubuk kopi untuk bertahan hidup.
"Setelah berhasil meraih boks ikan yang dimanfaatkan sebagai pelampung, mereka ternyata juga bisa meraih satu kardus mi instan dan bubuk kopi yang merupakan bekal mereka selama akan mencari ikan di Perairan Raas. Itu cerita mereka kepada kami setelah tiba di Kantor BPBD Sumenep," tuturnya, seperti diberitakan Antara.
Fathor menjelaskan, personel Basarnas Surabaya mengevakuasi empat nelayan itu dengan menggunakan helikopter pada Selasa (8/9) sore, dari atas kapal asing tersebut di Perairan Raas.
"Setelah menolong empat nelayan tersebut, kapal tersebut melanjutkan perjalanan sambil berkomunikasi dengan Basarnas, dan selanjutnya personel Basarnas Surabaya mengevakuasi empat nelayan itu ketika posisi kapal asing tersebut berada di sekitar Perairan Raas," ujarnya.
Dia juga mengemukakan, sesuai informasi dari personel Basarnas Surabaya, kapal asing yang menolong empat nelayan itu adalah kapal asing dengan rute Vietnam-Australia.
"Setelah dievakuasi dengan helikopter di Perairan Raas, personel Basarnas langsung membawa empat nelayan tersebut ke Surabaya. Pada Selasa malam, personel Basarnas Surabaya mengantarkan mereka ke Kantor BPBD Sumenep dengan menggunakan mobil, dan selanjutnya dijemput oleh kami sebagai sesama warga Pulau Giliyang," kata Fathor.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaYoutuber ternama Amerika Serikat, Mr.Beast alias Jimmy Donaldson, membuat video bertahan di tengah laut.
Baca Selengkapnya