Politikus PDIP sebut intimidasi di CFD kemunduran demokrasi
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menegaskan, aksi intimidasi dari oknum kelompok berkaus #2019gantipresiden kepada kepada ibu bernama Susi Verawati dan anak di Car Free Day Sudirman-Thamrin merupakan kemunduran demokrasi. Arteria meminta polisi mengusut tuntas aksi intimidasi tersebut.
"Saya tegaskan, negara harus hadir, Polri wajib mengusut tuntas insiden CFD kemarin setuntas-tuntasnya. Intimidasi atas pilihan yang berbeda itu haram hukumnya, dan hal tersebut merupakan kemunduran demokrasi," kata Arteria melalui pesan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (3/5).
Alasan Polri harus mengusut kasus ini, kata Arteria, karena kecurigaan bahwa aksi intimidasi tersebut bukan tindakan spontan melainkan telah didesain secara sistematis.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa ketua PDRI? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Siapa yang nyetir mobil berpelat DPR RI itu? Menurut keterangan yang ada, TNKB kendaraan dengan pelat 77-02 itu merupakan milik anggota DPR RI.Namun tidak diketahui siapa yang membawa mobil tersebut saat peristiwa itu terjadi.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa pemimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI, sementara T.M. Hassan menjabat sebagai Wakil Ketua.
"Apa iya itu aksi spontan, apa bukan gerakan yang sistematis dan didesain dengan rapi? Saya kan bukan orang intel tapi melihat videonya ya saya yakinkan bukan spontan," tegasnya.
Politikus PDIP ini juga meminta Pemerintah Daerah DKI Jakarta lebih tegas melakukan pengawasan agar acara CFD tidak disisipi kegiatan yang bermuatan politik. Hal ini sesuai dengan amanat Pergub DKI No 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
"CFD hanya diperkenan untuk kegiatan yang bertema lingkungan hidup, olah raga dan seni budaya," ujar Arteria.
Dua korban dugaan intimidasi pada acara Car Free Day (CFD) telah membuat laporan di Mapolda Metro Jaya. Mereka bernama Susi Ferawati dan Stedi Repki Watung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kita tunggu saja penyidik sedang bekerja yah, siapa-siapa saja yang melakukan intimidasi itu," kata Argo.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Soekarnoputri menyinggung soal pihak-pihak yang melakukan intimidasi jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMereka menilai iklim demokrasi yang sudah berjalan rusak akibat proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPara purnawirawan TNI dan sejumlah tokoh tergabung dalam F-PDR menilai pelaksanaan pemilu 2024 merusak iklim sehat demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai Pemilu 2024 membuat demokrasi di Tanah Air mundur
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik ini, Arteria mengaku kepada Komjen Fadil bahwa rasa persaudaraan Komisi III DPR sudah hilang.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaSeruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa
Baca SelengkapnyaMaka dari itu perlu, tindakan tegas agar tidak mencoreng Bawaslu terlebih institusi penyelanggara pemilu
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFront Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaArteria tegas mengatakan tidak ada penguasa yang bisa melawan konstitusi.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR PDIP, Arteria Dahlan menyinggung, soal kerusuhan jelang pengesahan RUU Pilkada
Baca Selengkapnya