Polri Belum Temukan Keterkaitan Pelaku Peledakan di Kartasura dengan Jaringan Teroris
Merdeka.com - Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku peledakan Pos Polisi di Kartasura yakni RA, terpapar paham ISIS. Pelaku teror secara lone wolf ini dilakukan pada Senin (3/6) malam.
"Sementara dari hasil pemeriksaan pelaku, bahwa ini adalah suicide bomber, yang bersangkutan secara individu terpapar oleh paham ISIS," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).
Oleh karena itu, polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mencari tahu dan memastikan, RA termasuk dalam kelompok jaringan teror mana.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
"Ini masih didalami, belum ada indikasi keterkaitan menyangkut masalah yang bersangkutan ikut dalam suatu jaringan, baik JAD Jateng, yang telah diungkap beberapa minggu yang lalu, maupun dari kelompok yang lain," ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, RA menggunakan bom pinggang yang mempunyai daya ledak rendah. "Sementara yang bersangkutan menggunakan bomnya adalah bom pinggang. Sehingga ketika terjadi ledakan, yang melukai yang bersangkutan adalah sebagian perut maupun tangan sebelah kanan," jelasnya.
Selain itu, untuk kondisi kesehatan RA saat sudah mulai cukup membaik atau stabil serta bisa berkomunikasi. Meski begitu, RA masih mendapatkan perawatan medis.
"Ini dari hasil pemeriksaan dan perawatan tim dokter rumah sakit, yang bersangkutan kondisi kesehatannya cukup stabil dan bisa berkomunikasi. Ini masih dilakukan perawatan, semoga yang bersangkutan bisa segera sembuh, apabila nanti sudah betul-betul pulih kesehatannya akan didalami lagi tentang motif yang bersangkutan," ungkapnya.
"Yang bersangkutan dapat pemahaman pemaparan tentang ISIS dari mana, apakah dari medsos atau secara konvensional bersentuhan dengan beberapa orang," sambungnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memberi klarifikasi terkait penangkapan tiga polisi.
Baca Selengkapnya