Rumah Pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto 2 Kali Terendam Banjir

Merdeka.com - Hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam membuat sejumlah kawasan di Jember terendam banjir pada Senin (17/01). Termasuk salah satunya adalah rumah pribadi bupati Jember, Hendy Siswanto yang berada di kampung Ledok, sekitar pusat perniagaan Jompo, Kecamatan Kaliwates, Jember.

"Semuanya terkena hujan, termasuk rumah saya. Ini memang banjir tahunan, dari arah Gunung Argopuro. Bukan banjir bandang," ujar Hendy Siswanto saat ditemui di sela-sela meninjau kawasan sekitar rumah pribadinya yang ikut terendam banjir. Turut hadir, sejumlah pejabat seperti Kepala BPBD, Kapolres dan Dandim Jember.

Banjir yang merendam rumah Hendy terjadi sejak petang dan mulai berangsur surut pada malam harinya. Tercatat, ini adalah kedua kalinya banjir merendam kediaman pribadi Hendy sejak ia dilantik sebagai orang nomor satu di Pemkab Jember.

Sebelumnya, banjir merendam rumah Hendy pada 26 Februari 2021, beberapa jam usai ia dilantik menjadi bupati oleh gubernur di Surabaya. Saat dalam perjalanan pulang menuju Jember, rumah pribadi Hendy Siswanto dilaporkan terendam banjir.

"Setiap tahun, di sini (kawasan rumah Hendy) memang selalu banjir. Setinggi dada orang dewasa. Itu yang rumah belakang saya sudah tenggelam. Tetapi biasanya, jika sudah banjir, besoknya tidak banjir karena itu adalah puncak musim hujan," papar Hendy.

Kawasan tempat rumah keluarga besar Hendy berada memang terletak di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Kali Jompo yang merupakan anak sungai Bedadung. Banjir meluap dari arah sungai tersebut.

"Kawasan rumah saya ini memang rutin langganan banjir dan belum pernah bisa diatasi," tutur Hendy.

Saat ini, Pemkab Jember sudah menyiapkan rencana untuk mengatasi banjir yang kerap menerjang sejumlah kawasan di Jember. Penanganan dan pencegahan banjir di Jember, menurut Hendy, harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan lintas lapis pemerintahan.

"Saya akan memetakan kembali penanganan pengalihan air dari Gunung Argopuro. Ini harus komprehensif dari hulu ke hilir, tidak bisa sepetak-sepetak saja," pungkas Hendy.

Sebagai informasi, penanganan sungai sesuai peraturan perundang-undangan merupakan kewenangan dari Pemprov karena melintasi beberapa kabupaten/kota. Sedangkan sungai di Jember berasal dari Gunung Argopuro yang melintasi kawasan hutan lindung milik Perhutani.