TNI diminta serang Abu Sayyaf karena sudah keterlaluan sandera WNI
Merdeka.com - Pengamat militer Soleman B Ponto menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus menyerang markas kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Hal itu sebagai langkah kongkret pemerintah Indonesia dalam membebaskan sandera.
"Ini yang keempat kali (WNI disandera), serang saja sekalian," kata Soleman Ponto kepada merdeka.com saat menjawab pertanyaan langkah kongkret apa yang harus dilakukan pemerintah atas penyanderaan yang dilakukan Abu Sayyaf, Rabu (13/7).
Dia menambahkan, pertemuan Menteri Pertahanan Indonesia, Filipina dan Malaysia di Kuala Lumpur harus bisa mencegah penyanderaan warga negara yang berlayar di laut. Namun dalam pertemuan tersebut juga harus membahas pembebasan 7 WNI yang disandera pada hari kemarin.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Kapan Soekarno dibebaskan dari pengasingan? Usai perjanjian itu disepakati, Ir. Soekarno pada 6 Juli 1949 bisa bebas dari pengasingan dan kembali ke Yogyakarta sebagai ibu kota sementara Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
"Harapannya bisa mencegah. Tapi yang lagi disandera bagaimana?" kata mantan KaBais Laksda TNI (Purn) Soleman.
Menurutnya, kelompok militan Abu Sayyaf kembali menyandera WNI karena pemerintah dan perusahaan menebusnya dengan uang.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku geram terhadap gerombolan bersenjata Abu Sayyaf yang kembali menculik warga negara Indonesia. Saking marahnya, dia berniat ikut menyerbu markas komplotan tersebut di selatan Filipina jika telah mendapatkan izin dari otoritas setempat.
Gatot merasa geram karena para penculik tersebut hanya mengincar tiga orang berpaspor Indonesia, sedangkan keempat warga Malaysia yang ikut berlayar saat kejadian dibebaskan.
"Ada apa sebenarnya Abu Sayyaf dengan Indonesia? Maka saya sampaikan apapun akan saya lakukan untuk pembebasan. Apapun dengan cara apapun juga. Sampai masuk ke sana pun akan saya lakukan apabila sudah ada izin. Karena ini sudah sangat keterlaluan," tegas Gatot usai di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/7).
"Begitu kita diizinkan Filipina, kita masuk, apapun kita lakukan dan siap," tambahnya.
Panglima memastikan penyandera merupakan kelompok Abu Sayyaf. Saat ini, kata dia, tiga WNI telah dibawa ke Filipina.
"Penculikan itu di wilayah Malaysia, yang menculik kelompoknya Abu Sayyaf, dibawa ke Filipina," kata Gatot. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cepat TNI memproses anggotanya yang menganiaya relawan.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaSituasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan bersikap tegas atas kasus penganiayaan dilakukan sejumlah anggota TNI di Papua.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca Selengkapnya