Usai gorok istri, Aksom duduk samping jenazah bersimbah darah
Merdeka.com - Pelaku penusukan terhadap istri di Desa Karangnangka Kecamatan Bukateja Purbalingga Jawa Tengah, Aksom Fattahudin (48) mengakui perbuatannya di hadapan petugas Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga, Minggu (7/9).
Namun, dia tidak menunjukkan rasa penyesalan terhadap tindakannya yang tega membunuh istrinya sendiri, Miskem (43). "Aku kur dosa tok karena wis mateni (aku hanya dosa saja, karena sudah membunuh)," katanya tanpa ada rasa penyesalan di hadapan wartawan.
Dari informasi yang didapat petugas, setelah membunuh sang istrinya, Aksom tetap berada di dalam kamar. Bahkan, ia duduk di sebelah jenazah Istrinya. Peristiwa ini terungkap setelah anaknya curiga karena orang tuanya tak kunjung keluar dari kamar sekitar pukul 05.30 WIB.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Apa itu kata-kata penyesalan dosa? Kata-kata penyesalan dosa bisa dijadikan instropeksi atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Dengan mengucapkan kata-kata penyesalan dosa, seseorang mengakui tanggung jawab atas tindakannya dan menyadari dampak negatif yang telah ditimbulkannya.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Sardji, saat sang anak akan membuka pintu kamar, ternyata dikunci dari dalam. Kemudian, sang anak melihat dari jendela dan mendapati ibunya sudah bersimbah darah dan sang ayah yang duduk di samping jenazah.
"Si anak kemudian minta tolong ke tetangganya dan diteruskan ke Polsek Bukateja. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan," ucap Sardji.
Selain melakukan interogasi, pihaknya berencana memeriksakan kondisi kejiwaan pelaku. Pasalnya, dari interogasi, pelaku tidak menunjukan rasa penyesalan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaKematian Sumiyati sempat menyimpan teka-teki setelah ditemukan jasadnya membusuk di sebuah kontrakan kawasan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar)
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat wanita dalam koper mulai menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku didasari karena sakit hati
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan pelaku AS kepada tetangga usai membunuh istrinya di kontrakan dihuninya daerah Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/9) malam.
Baca SelengkapnyaDi mata teman-temannya, korban dikenal sebagai sosok yang ceria, periang dan suka membantu.
Baca Selengkapnya