Wali Kota Klaim Palembang Kerap Banjir Akibat 221 Anak Sungai Hilang
Merdeka.com - Wali Kota Palembang Harnojoyo mengklaim fenomena banjir selama ini akibat hilangnya 221 aliran sungai di kota itu. Alhasil, air tak bisa terbendung lagi sehingga menyebar ke seluruh sudut kota.
"Dulu ada 316 aliran sungai di Palembang, sekarang tersisa hanya 95 lagi. Artinya ada 221 aliran sungai yang hilang," ungkap Harnojoyo, Senin (25/3).
Dia menilai hilangnya aliran sungai disebabkan ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan dan perkembangan zaman. Padahal, Palembang dikenal sebagai kota air karena memiliki banyak anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi.
-
Kenapa sungai di Banyumas kering? Di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, air sungai jadi kering kerontang akibat musim kemarau.
-
Bagaimana kondisi sungai di Pekalongan? Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Dirikan bangunan di aliran sungai, jadi menyempit akhirnya hilang anak sungai itu," ujarnya.
Menurut dia, dampak yang paling dirasakan akibat hilangnya anak sungai itu adalah banjir. Banyak kawasan yang terendam air saat hujan turun tak sampai satu jam saja.
"Bagaimana tidak terendam, tidak ada tempat lagi menampung air, belum lagi anak sungai yang ada juga mengkhawatirkan," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya memprogramkan restorasi dan normalisasi sungai sebagai jalur transportasi alternatif. Dua aliran sungai yang tengah direstorasi adalah Sungai Sekanak dan Sungai Lambidaro.
"Program gotong royong juga menjadi solusinya, bisa membersihkan sampah yang menutupi sungai, sehingga air bisa mengalir dengan cepat, tak sampai menggenangi pemuka," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca Selengkapnya