Wali Kota Samarinda Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Selama 7 Hari
Merdeka.com - Pemkot Samarinda menetapkan status siaga darurat banjir, yang berlaku mulai hari ini, Kamis (16/1). Meski ada sekitar 12.901 jiwa jadi korban, Pemkot menilai banjir belum sampai melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Keputusan itu diambil dalam rapat yang dipimpin Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bersama Wakil Wali Kota M Barkati dan instansi terkait, di Balai Kota.
"Benar ditetapkan status siaga darurat untuk 7 hari ke depan, berlaku mulai hari ini," kata Plt Kepala BPBD Kota Samarinda Hendra dikonfirmasi merdeka.com.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Ia mengatakan tiga titik tersebut tergenang air sejak Kamis dini hari.
Hendra menerangkan, ada sejumlah pertimbangan, sehingga Pemkot menetapkan status siaga darurat itu. "Pertimbangannya, masyarakat masih bisa melakukan aktivitasnya," ujar Hendra.
"Kecuali, aktivitasnya sudah lumpuh, dan banjir tidak lagi terlokalisir. Kami aturan di BNPB, memang harus siaga darurat dulu. Kalau ada peningkatan, dampak semakin luas, baru naik status menjadi tanggap darurat," tambah Hendra.
Kendati demikian, menurut Hendra, meski status siaga darurat, perlakuan tetap sama dengan status tanggap darurat. "Perlakuan sama saja. Kami berdayakan bantuan-bantuan yang ada dari kami, bantuan masyarakat, kemudian didistribusikan ke dapur umum," sebut Hendra.
Hari ini, banjir berangsur surut meski masih pada ketinggian sepaha orang dewasa. "Sekarang mulai surut. Untuk status siaga darurat ini, belum sampai pada penggunaan dana darurat bencana. Kecuali, kalau ada peningkatan banjir, baru bisa naik status tanggap. Itu baru bisa gunakan dana tanggap darurat," demikian Hendra.
Bagi warga, banjir kali ini memang kembali membuat heran warga. "Sekarang Samarinda ini tidak perlu menunggu siklus banjir besar 10 tahunan. Tahun 2019 kemarin saja kan, bulan Juni 2019 banjir besar, Desember 2019 banjir lagi. Yang buat saya heran, itu Sungai Karang Mumus yang bermuara ke Sungai Mahakam surut, normal, kok banjir baru surut seminggu?" kata warga Kelurahan Gunung Lingai, Ahmad Amin (40).
Diketahui, permukiman di 8 kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, dalam 4 hari ini. Hingga Rabu (15/1) siang kemarin, terdampak banjir tercatat 12.901 jiwa dari 4.521 Kepala Keluarga (KK). Banjir juga melumpuhkan 2 kawasan bisnis di ibu kota provinsi Kalimantan Timur, seperti di Jalan Ahmad Yani dan Jalan KH Hasan Basri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan masa tanggap darurat bencana bertujuan untuk mengupayakan semua pengungsi bisa kembali beraktivitas.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaPemkot Semarang sudah melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Agam terdampak bencana, mulai dari longsor dan banjir lahar dingin.
Baca Selengkapnya