WNI dan WNA Nigeria ditangkap usai retas transaksi perusahaan Korea
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap dua tersangka penipuan melalui media elektronik dengan cara meretas email perusahaan SS yang berada di Korea. Tersangka berinisial KIA (37) warga negara Indonesia dan ODI (32) warga negara Nigeria ditangkap pada Selasa (22/3).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono menjelaskan, awalnya perusahaan AI yang berdomisili di Yunani melakukan kerja sama dengan perusahaan SS. Dalam kontrak itu AI harus membayar uang jasa perawatan tiga kapal kepada perusahaan SS. Saat hendak melakukan transaksi dan transfer dana, tersangka meretas email perusahaan SS dan memperdayai perusahaan AI cabang Korea.
Berdasarkan laporan korban KS (66) yang diberi kuasa perusahaan AI di Yunani, perusahaannya menerima email dari akun yds@syncro-kr.co yang ternyata email palsu mirip akun email perusahaan SS.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
"Perusaahan AI ini tidak menaruh curiga bahwa email itu palsu atau tidak. Isi email itu berupa tagihan jasa pemeliharaan atau perawatan kapal perusahaan AI dari perusahaan SS yang sudah harus dibayarkan," ucap Mujiyono di mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/3).
Dengan berpura-pura sebagai perwakilan perusahaan SS, tersangka mengirimkan nomor rekening miliknya. Dia mencoba meyakinkan korbannya dengan menyebut rekening itu baru untuk menghindari pemeriksaan pajak yang tengah gencar dilakukan di Korea Selatan.
"Rekening baru yang dimaksud ini yaitu bank swasta di Semarang atas nama Marina Darmawan. Seharusnya korban (perusahaan AI) itu membayarkan ke rekening Bank SS (Perusahaan Korea) yang di Korea. Tapi karena diperdaya oleh tersangka, jadi Perusahaan AI mengirimkannya ke Bank Swasta yang di Semarang itu," kata dia.
Masuk perangkap, perusahaan AI membayar tagihannya sebesar USD 749.029 ke rekening yang dimaksud tersangka. "Jadi berdasarkan laporan dari perusahaan AI inilah akhirnya kita bisa menangkap dua tersangka, dan satu lagi masih dalam pengejaran," tutupnya.
Saat ini polisi masih memburu tersangka lain berinisial C, warga negara Nigeria yang masuk daftar pencarian orang (DPO). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan asal Singapura merugi Rp32 miliar. Lima tersangka ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolri Bongkar Kasus Scam Email Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 M, Ada WNA Ikut Terlibat
Baca SelengkapnyaWAS merupakan salah satu dari 11 orang yang diduga menjadi penerima aliran dana kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya.
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPelaku FRW dan suaminya HS bekerja sebagai pegawai swasta bekerja sama. Mereka melakukan modus membuat kartu kredit menggunakan KTP orang lain.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK telah mencekal empat orang keluar negeri terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri juga mengamankan sejumlah tersangka dengan peran yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya