Yorrys bantah anak buahnya simpan senjata tajam dan molotov
Merdeka.com - Mantan ketua AMPG Yorrys Raweyai menjelaskan perihal sweeping yang dilakukan polisi di DPP Golkar tadi pagi. Menurutnya itu tidak bisa dikatakan sweeping, karena tidak ada penangkapan kader Golkar, meski ditemukan senjata tajam.
"Saya tadi pagi dihubungi pihak Polres. Ini kan kalau istilah sweeping ini kan konotasinya jelek. Itu bukan sweeping tadi pagi. Mereka itu coba membuat peta. Jangan mendramatisir dengan sweeping. Kalau sweeping itu kan mereka kalau kedapatan ada alat-alatnya bisa ditangkap. Ini kan enggak ditangkap kan," kata Yorrys kepada wartawan di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12).
Dia pun menambahkan, memang sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk melakukan pengamanan di DPP sejak kejadian rusuh tanggal 24 November lalu. Itu dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Mereka melakukan koordinasi, macam yang anda lihat itu. Tiap pagi mereka sering apel sama-sama. Kemudian tadi pagi mereka bilang akan melakukan pemetaan. Saya bilang silakan saja. Bukan razia namanya itu kan?" lanjutnya.
Yorrys mengaku sweeping yang dilakukan tadi pagi bertujuan supaya anggota AMPG tidak dituduh mempersenjatai diri. Selain itu, senjata tajam dan molotov yang ditemukan tadi pagi juga berada di tempat umum seperti di pot dan semak-semak. Dia pun menjamin bahwa anak-anak binaannya tidak akan menyimpan benda-benda berbahaya dan melanggar hukum.
"Kondisi itu mulai kemarin saya minta anak-anak untuk bersihkan yang seperti itu. Kalau ditemukan di tempat anak-anak itu tidur, saya enggak bisa apa-apa. Ini public area gini siapa yang tau?" tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djuhandani menyebut pihaknya masih perlu melakukan pendalaman lagi atas kepemilikan senjata milik SYL itu dengan berkodinasi dengan pihak KPK.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaViral video anggota geng motor membawa senjata tajam (sajam) masuk Kompleks Lanud Halim Perdana Kusuma TNI AU Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaJaksa berkeyakinan, Dito telah melakukan tindak pidana atas kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendukung hak angket DPR terpantau melempari mobil komando massa penentang hak angket DPR.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya