Pemuda pembuat aplikasi 'pembunuh' 200.000 situs dipenjara 1 tahun
Merdeka.com - Kesalahan di masa muda bisa membuat masa depan berantakan. Kata-kata itu pantas diberikan pada Grant Manser, pemuda 20 tahun dari Worcestershire, Inggris, yang menghabiskan masa remajanya sebagai pengembang aplikasi hacker.
Tidak tanggung-tanggung, di usinya yang ke-16, Manser sudah menciptakan berbagai aplikasi peretas website. Aplikasi karya Manser antara lain, Dejabooter, Vex-Stresser, netspoof dan Refinedstresser.
Dari penjualan aplikasi-aplikasi itu, Manser mengaku mampu meraup untung hingga Rp 918 juta lebih! Rata-rata harga per aplikasi hackernya adalah Rp 80-400 ribuan. Kabar buruknya, deretan aplikasinya terbukti membuat 224.548 website crash alias down.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa pekerja IT mulai jadi hacker? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
-
Kenapa hacker meminta uang tebusan? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Kenapa hacker meminta tebusan? Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
-
Apa yang diberikan hacker secara gratis? Ransomware yang mengatasnamakan Brain Cipher ini mengumumkan mengembalikan kunci deskripsi kepada pemerintah Indonesia.
Semua terjadi akibat pembeli aplikasi Manser jumlahnya mencapai 4000 orang lebih. Ribuan orang itu menggunakan aplikasi Manser untuk menyerang berbagai jenis website, seperti website sekolah, bisnis, dan pemerintah melalui metode DDoS (Distributed Denial of Services).
Website yang jadi korban aplikasi Manser tersebar dari Polandia, Prancis, Amerika Serikat, Belanda, dan beberapa negara Eropa lain.
Salah satu korbannya adalah website kampus Harrogate and Hull College yang down 14 jam lebih. Kampus itu menjadi korban setelah salah satu mahasiswanya membeli aplikasi Manser dan menyerang website kampus itu pasca marah skorsing pihak kampus.
Akibat pembuatan aplikasi itu, Manser yang saat ini menjalani sidang di pengadilan Birmingham diganjar hukuman penjara 18 bulan, kerja 100 jam tanpa dibayar, dan denda Rp 2 juta.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca SelengkapnyaSeorang warga desa Karawaci Baru inisial AN dibekuk
Baca SelengkapnyaKorban berjumlah 6 orang, pelaku dapat cuan Rp18,5 juta
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaKepada penyidik, OS mengaku terlebih dahulu mencari kontem video porno yang nantinya akan disebarluaskan.
Baca SelengkapnyaWebsite yang dibuat oleh JMW adalah https://maktabdaimi.blogspot.com/?m=1. Sementara untuk situs resminya tercatat https://rabithahalawiyah.org/.
Baca SelengkapnyaS diharuskan mengunggah muatan judi online tersebut dua kali sehari di Instagram Story-nya.
Baca SelengkapnyaPemuda di Pasuruan diciduk polisi karena menjual konten porno anak-anak di media sosial
Baca SelengkapnyaIa menerima bayaran bagi para pedofil yang ingin menggunakan jasanya mengedit foto anak-anak.
Baca SelengkapnyaPelaku dapat mengakses situs resmi BKN setelah mendapatkan username dan password dalam sebuah forum darkweb.
Baca SelengkapnyaTak ada yang tampak mencurigakan dari keseharian OS alias Anefcinta. Setiap hari pergi ke kantor desa dengan status pegawai honorer.
Baca SelengkapnyaBiaya yang ditawarkan pelaku kepada korban sekitar R3 juta hingga Rp4 juta untuk satu nama
Baca Selengkapnya