2019, ESDM target kapasitas pembangkit panas bumi tambah 1.751 MW
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 1.751 megawatt 2015-2019. Untuk itu, pengembangan bakal difokuskan pada sumber panas bumi yang memiliki potensi pelepasan energi panas atau enthalpy tinggi.
"Selanjutnya, 10 tahun kemudian mulai mengembangkan potensi panas bumi yang mempunyai entalphy menengah hingga rendah serta pengembangan skala kecil," isi siaran pers Kementerian ESDM, kemarin.
Tahun lalu, penambahan kapasitas terpasang akan didapat melalui PLTP Kamojang-Darajat sebesar 35 MW. Tahun ini, tambahan sebesar 274 MW diperoleh dari Lumut Balai, Karaha, Sarulla, Lahendong dan Ulubelu masing-masing sebesar 55 MW dan 30 MW, 114 MW, 20 MW dan 55 MW.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Mengapa Pertamina menganggap panas bumi penting? Ini dikarenakan panas bumi memiliki ketersediaan terbaik di antara energi terbarukan lainnya serta dapat dikontrol, selain itu dengan potensinya yang sangat besar di Indonesia, panas bumi mampu menjadi baseload hijau untuk sektor industri, sebagai sumber energi terbarukan strategis yang utama,' ujar Julfi.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Dimana kita dapat menemukan contoh energi potensial? Contoh Energi Potensial Terdapat beberapa contoh sederhana untuk mengetahui keberadaan energi potensial.
Tahun depan, penambahan kapasitas akan didapat dari Ulubelu 55 MW, Sarulla 118,5 MW, Lahendong 20 MW, Liki Pinawangan Muaralaboh sebesar 70 MW. Total peambahan kapasitas mencapai 263,5 MW.
Pada 2018, terdapat penambahan sebesar 633,5 MW. Berasal dari Sarulla 118,5 MW, Lumut Balai 55 MW, Hululais 55 MW, Tulehu 20 MW, Rantau Dedap 220 MW, Gunung Rajabasa 110 MW dan Dieng 55 MW.
Setahun kemudian, penambahan total sebesar 545 MW. Gunung Rajabasa dan Dieng masing-masing sebesar 110 MW dan 55 MW.
Kemudian, Sungai Penuh, Hululais dan Lumut Balai masing-masing 55 MW. Lalu, Karaha 60 MW, Cisolok-Cisukarame 45 MW dan Pangalengan sebesar 110 MW.
Potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 29.452 MW. Namun pemanfaatannya baru mencapai 1.438,5 MW tahun lalu. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPanas bumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi pendorong atau mewujudkan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaDi era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.
Baca SelengkapnyaJika tak juga dieksekusi, Bahlil mengancam akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca Selengkapnya