5 Kesalahan Orangtua yang Menghancurkan Kepercayaan Diri Anak
Merdeka.com - Setiap orang tua ingin anak-anak mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang percaya diri mengalami manfaat mulai dari berkurangnya kecemasan dan peningkatan kinerja di sekolah hingga peningkatan ketahanan dan hubungan yang lebih sehat.
Seorang psikoterapis dan instruktur di Northeastern University, Amy Morin mengatakan, banyak orangtua yang menggunakan strateginya sendiri untuk membangun kepercayaan diri anak-anak mereka. Sayangnya, strategi ini justru membuat anak tidak menemukan kepercayaan diri.
Berikut 5 kesalahan dalam pengasuhan anak yang bisa menghancurkan kepercayaan anak, dilansir CNBC Make It.
-
Apa pengaruh kepercayaan diri ke kebahagiaan anak? Rasa percaya diri yang tinggi sering kali berhubungan erat dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri yang positif biasanya lebih bahagia karena mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan menghargai setiap pencapaian yang diraih.
-
Gimana caranya orangtua ningkatin kepercayaan diri anak? Kepercayaan diri anak dapat ditingkatkan oleh orangtua melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memberikan dukungan tanpa syarat, yang memberikan rasa aman bagi anak. Selain itu, memberikan pujian yang sesuai juga penting untuk membangun rasa percaya diri mereka. Mendorong kemandirian anak dan menjadi teladan yang baik juga merupakan langkah yang efektif.
-
Bagaimana caranya meningkatkan kepercayaan diri anak? Untuk membantu anak membangun kepercayaan diri, orangtua sebaiknya memberikan penghargaan yang tulus atas usaha yang mereka lakukan. Selain itu, penting untuk tidak membandingkan anak dengan teman-temannya, karena setiap anak memiliki keunikan dan kemampuan masing-masing.
-
Bagaimana orang tua bisa membantu anak merasa lebih percaya diri? Dengan membiarkan anak memiliki kebebasan dalam hal-hal kecil, mereka akan belajar untuk bertanggung jawab dan lebih percaya pada penilaian yang mereka buat sendiri.
-
Apa yang membantu anak jadi lebih percaya diri? Memberikan tanggung jawab yang sesuai dengan usia anak dapat membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri. Dengan membiarkan mereka membuat keputusan kecil dan memberi kesempatan untuk belajar dari kesalahan, kemandirian mereka akan meningkat.
-
Bagaimana orangtua bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak? Orangtua memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan diri anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan emosional yang konsisten, serta menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh anak.
Membiarkan Anak Lepas dari Tanggung Jawab
Kebanyakan orangtua akan memanjakan anak mereka, salah satunya dengan tidak menyuruh mereka melakukan suatu pekerjaan. Padahal, tugas yang sesuai dengan usia membantu mereka merasakan penguasaan dan pencapaian.
Jadi, apakah Anda memberi tahu anak Anda untuk membantu mencuci pakaian atau membuang sampah, tanggung jawab adalah kesempatan bagi anak-anak untuk melihat diri mereka mampu dan kompeten
Tidak Mengajarkan Untuk Mengatur Emosi
Bantu anak-anak Anda mengidentifikasi apa yang memicu emosi mereka dan mengajari mereka cara mengatur diri sendiri. Berikan mereka kerangka kerja yang membantu menjelaskan perasaan mereka sehingga mereka akan lebih mudah berurusan dengan emosi-emosi itu dengan cara yang sesuai secara sosial di masa depan.
Terlalu Protektif
Anda pasti akan melakukan segala hal untuk melindungi anak Anda. Tetapi, menjaga mereka terisolasi dari tantangan juga dapat menghambat perkembangan mereka.
Lihat diri Anda sebagai panduan, bukan pelindung. Biarkan anak-anak Anda mengalami kehidupan, bahkan ketika itu menakutkan untuk dilepaskan. Anda akan memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk menghadapi apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.
Mengharapkan Kesempurnaan
Ketika anak-anak melihat harapan terlalu tinggi, mereka mungkin tidak akan repot mencoba atau mereka mungkin merasa seolah-olah mereka tidak akan pernah berhasil.
Sebaliknya, berikan harapan yang jelas untuk jangka panjang dan tetapkan tonggak sejarah di sepanjang jalan. Misalnya, kuliah merupakan harapan jangka panjang, jadi bantu mereka menciptakan tujuan jangka pendek di sepanjang jalan. Misalnya mendapatkan nilai bagus, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca.
Menghukum
Anak-anak perlu belajar bahwa beberapa tindakan mengarah pada konsekuensi serius. Tetapi ada perbedaan besar antara disiplin dan hukuman. Dengan mendisiplinkan anak, mereka akan menyadari bahwa tindakannya salah. Sedangkan menghukum anak akan membuat mereka berpikir bahwa dirinya tidak cukup baik.
Dengan kata lain, disiplin memberi anak Anda kepercayaan diri bahwa mereka dapat membuat pilihan yang lebih cerdas, lebih sehat di masa depan, sementara hukuman membuat mereka berpikir mereka tidak mampu melakukan yang lebih baik.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perilaku orangtua yang kasar dan sering membandingkan anak dengan orang lain dapat menghancurkan kepercayaan diri si anak.
Baca SelengkapnyaUntuk meningkatkan rasa percaya diri anak, penting untuk memahami penyebabnya. Simak faktornyaa di artikel ini!
Baca SelengkapnyaAnak yang memiliki rasa percaya diri tinggi biasanya menunjukkan karakteristik dibawah ini!
Baca SelengkapnyaPerilaku orangtua yang keras, sering membentak, dan membandingkan anak-anaknya dapat merusak rasa percaya diri mereka.
Baca SelengkapnyaSelf-esteem penting untuk pertumbuhan karakter anak.
Baca SelengkapnyaMenyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaMencegah dan melindungi anak dari perundungan bisa dilakukan oleh orangtua dengan sejumlah cara berikut:
Baca SelengkapnyaKarakter anak terbentuk selama masa pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan kebiasaan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSeorang anak yang kurang kasih sayang bisa menunjukkan berbagai hal yang penting diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaDalam mengasuh dan menerapkan parenting pada anak remaja, penting bagi orangtua untuk mengetahui kesalahan yang rentan terjadi agar tidak terulang.
Baca SelengkapnyaMenurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSejumlah perilaku tidak menyenangkan kerap dilakukan oleh orangtua pada anak. Hal ini bisa dilakukan baik secara sengaja maupun tidak.
Baca Selengkapnya